Pemkot Malang Harus Gunakan Semua Instrumen yang Dimiliki untuk Tekan Angka Putus Sekolah

Pemkot Malang harus menggunakan semua instrumen yang dimiliki untuk memutus angka putus sekolah.

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
CEGAH PUTUS SEKOLAH - Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menerangkan upaya untuk menghentikan angka pernikahan dini yang memicu putus sekolah telah dilakukan legislatif, Senin (24/2/2025). Pemerintah Kota Malang harus menggunakan semua instrumen yang dimiliki untuk memutus angka putus sekolah. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang harus menggunakan semua instrumen yang dimiliki untuk memutus angka putus sekolah.

Salah satu alasan yang mengakibatkan anak putus sekolah adalah pernikahan dini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menerangkan, pernikahan dini masih terjadi di Kota Malang.

Pernikahan dini mengakibatkan anak tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Faktor ekonomi menjadi pendorong yang cukup kuat terjadinya pernikahan dini. Orangtua terkadang mengambil keputusan menikahkan anaknya.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menerangkan upaya untuk memutus angka pernikahan dini telah dilakukan legislatif.

Ketika ia menjadi Ketua Komisi D, Amithya mengaku sudah mendesak eksekutif menggerakan semua fasilitas dan program yang telah dimiliki.

"Upaya itu sudah saya genjot saat menjadi ketua komisi. Pemerintah daerah punya banyak instrumen, tapi tidak maksimal."

"Misal ada Puspaga, pusat pembelajaran keluarga. Itu semestinya menjadi tonggak untuk semua komponen di dalam keluarga bisa mempelajari hal yang berakitan dengan keluarga," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (24/2/2025).

Amithya menilai, program tersebut bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya pernikahan dini.

Pendidikan di dalam keluarga sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya masa depan anak.

Jika sejumlah program pembinaan kelaurga dapat dilakukan maksimal, ia cukup yakin kalau ada permasalahan, bisa diselesaikan dengan baik.

"Sehingga orangtua tidak mengambil cara praktis. Menikahkan anak itu kan sebuah opsi yang menurut saya terlalu gampang."

"Pemkot Malang harus menggerakan semua stakeholder. Ini harus jalan semua," katanya.

Upaya menekan angka putus sekolah hingga nol harus dilakukan bertahap. Amithya meyakini, upaya pengurangan bertahap itu dapat dimaksimalkan bersama semua pihak yang terlibat.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved