Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh Lengkap dengan Doa Menyambut Ramadhan 2025/1446 H

SURYAMALANG.COM, - Simak niat puasa Ramadhan sebulan penuh lengkap dengan doa menyambut Ramadhan/1446 H. 

Sampai berita ini tayang ketetapan 1 Ramadhan 1446 H dari pemerintah belum diputuskan dan masih menunggu hasil sidang isbat. 

Namun merujuk pada Kalender Hijriah Global Tunggal, awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 H bertepatan dengan tanggal 1 Maret 2025 M.

Sedangkan Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). 

Baca juga: Jadwal Imsak dan Salat Subuh Malang Raya Ramadan 1 Maret 2025, Wilayah Lain: Surabaya, Pasuruan

Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), membaca niat merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan setiap Muslim yang hendak berpuasa Ramadhan.

Adapun tata cara niat puasa, ada sedikit perbedaan antara puasa wajib dan puasa sunah karena harus dibaca di malam hari sebelum terbit fajar.

Adapun menurut Mazhab Syafi’i, niat puasa harus dilakukan setiap hari pada malam Ramadhan.

Namun menurut Mazhab Maliki, kita cukup niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan. Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya.

Sehingga, sebagai bentuk kehati-hatian beberapa orang mengantisipasi jika kerap lupa atau ketiduran dengan mengikuti pendapat Imam Malik untuk berniat sebulan penuh.

Adapun bacaan niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Semoga dengan memahami bacaan niat puasa Ramadhan ini, Allah SWT memberi berkah pada bulan suci ini kepada kita semua..

Doa Menyambut Ramadhan

Melansir laman Majelis Ulama Indonesia, Nabi Muhammad SAW membaca doa di bawah ini menjelang Ramadhan:

Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan

Artinya:

“Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku di bulan Ramadhan.”

Saat melihat hilal, Rasullah mengucapkan doa ini:

"Allahu akbar, Allahumma ahillahu ‘alaina bil amni wal imaani, wassalaamati wal islaami, wattaufiii limaa tuhibbu wa tardha, rabbunaa wa rabbukallahu"

Artinya:

“Allah Mahabesar, Ya Allah tampakkan hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.”

Saat mendengar Ramadhan telah datang, Rasulullah SAW mengucapkan: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai maaf, maka maafkanlah diriku”

Selain itu juga dapat membaca doa ini saat Ramadhan tiba: Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadhan.”

Persiapan menyambut Ramadhan

Sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, seperti:

Memperkuat niat

Niatkan dengan tulus untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjalankan amalan-amalan baik di bulan puasa ini.

Seperti menjalankan ibadah sunnah, memperbanyak membaca Al Quran, serta berbagi kepada sesama.

Persiapan fisik

Saat Ramadhan tiba, seseorang yang tidak terbiasa dengan pelaksanaan puasa akan merasa cepat lemas dan haus.

Maka tak ada salahnya untuk mempelajari apa yang harus dilakukan sebelum puasa, seperti mencukupi nutrisi dan cairan yang tepat saat sahur dan berbuka.

Lalu juga istirahat yang cukup agar tetap berenergi saat menjalankan ibadah puasa.

Mendalami ilmu agama

Ada banyak hal tentang puasa yang bisa dipelajari, seperti fiqih puasa, hal yang membatalkan puasa, syarat sahnya puasa, hingga tata cara melaksanakan sholat sunnah tarawih.

Membayar hutang Ramadhan

Ini dikhususkan bagi yang memiliki hutang Ramadhan tahun lalu dan belum dibayarkan, ada baiknya segera diselesaikan sebelum bulan puasa tiba.

Sejumlah kondisi seperti sedang haid, nifas, sakit, bepergian, hamil, dan menyusui memang diperbolehkan jika tidak melaksanakan puasa, namun diwajibkan membayar puasa dengan qadha atau fidyah.

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp