Makan Bergizi Gratis di Ponorogo Tetap Berjalan saat Ramadan, Menu Berupa Takjil untuk Dibawa Pulang

Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ponorogo tetap berjalan walaupun bulan puasa.

Editor: Eko Darmoko
Kodim 0802 Ponorogo
MBG SAAT RAMADAN - Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono saat meninjau Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Surodikraman, Kelurahan Surodikraman, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (6/1/2025). Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ponorogo tetap berjalan walaupun bulan puasa dengan menu takjil. 

Laporan Pramita Kusumaningrum 

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ponorogo tetap berjalan walaupun bulan puasa. Namun menunya berbeda dengan MBG sebelum puasa.

“Tetap berjalan, dengan menu yang berbeda. Menyesuaikan,” ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0802/Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono, Minggu (9/3/2025).

Pemberian MBG saat puasa ini, seperti petunjuk teknis yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN) pada pelaksanaan MBG selama Ramadan 2025.

Di mana petunjuk teknis, tertulis bahwa siswa, akan menerima menu takjil program MBG di awal masuk mulai Kamis (6/3/2025) kemarin.

“MBG (Makan Bergizi Gratis) tetap berjalan. Bentuknya seperti takjil. Sekolah yang non muslim kita samakan,” kata Letkol Inf Soerjono, Senin (10/3/2025).

Menu takjil adalah kurma, telur rebus, buah maupun roti. Pembagian MBG pun disesuaikan.

“Tetap dikasihkan. Bentuknya seperti takjil. Kita gak masak di situ. Kalau masak dibawa sore sudah tidak enak lagi. Roti, kurma buah dan susu. Untuk dibawa pulang,” tegasnya.

Menurutnya, menu takjil itu diberikan kepada siswa penerima sasaran MBG setiap hari.

Untuk pemberian takjil, Letkol Inf Soerjono menjelaskan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, mengingat jam pulang sekolah lebih awal selama Ramadan.

"Kita koordinasikan dengan masing-masing sekolah jam berapa pulangnya, jadi kita tidak terlambat. Sehingga sebelum pulang takjil itu sudah ada di sekolah," urainya.

Karena menu MBG berupa takjil, otomatis dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Ponorogo, tidak ada aktivitas memasak.

"Kalau masak, terus masakannya dimakan saat buka puasa kan bau, sudah nggak enak lagi. Makanya diberikan takjil ini,” pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved