Alasan Rapat DPR dan TNI Dijaga Rantis, Puan Maharani Bereaksi, Prabowo Cuma Senyum: Hati-hati Ya!

Alasan rapat DPR dan TNI dijaga ketat oleh rantis saat bahas Revisi UU TNI, Puan Maharani bereaksi, Prabowo cuma senyum: hati-hati ya!

|
KOMPAS.com/FIRDA JANATI/Dok akun X @defenceview via Tribun Timur
REVISI UU TNI - Ketua DPR RI Puan Maharani (KIRI) saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Deretan kendaraan taktis (KANAN) dari Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) menjaga Hotel Fairmont tangkapan layar akun X @defenceview Minggu (16/3/2025). Rapat Panja antara DPR dan TNI berlangsung di Hotel Fairmont Jakarta pada Jumat-Sabtu, 14-15 Maret 2025 membahas Revisi UU TNI. 

SURYAMALANG.COM, - Alasan rapat DPR dan TNI dijaga rantis (kendaraan taktis), kendaraan tempur yang digunakan oleh TNI dan Polri terungkap setelah Puan Maharani buka suara. 

Penjagaan ketat hingga rantis diturunkan berlangsung selama Rapat internal Panitia Kerja (Panja) Komisi I DPR RI dengan TNI yang membahas Revisi Undang-undang TNI (Revisi UU TNI).

Presiden Prabowo Subianto pada kesempatan berbeda juga sempat mendapat pertanyaan soal Revisi UU TNI namun enggan memberi tanggapan. 

Penjagaan Ketat

Rapat Panja antara DPR dan TNI berlangsung di Hotel Fairmont Jakarta pada Jumat-Sabtu, 14-15 Maret 2025.

Kegiatan itu mendapat protes keras salah satunya dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Baca juga: Produksi Pemurnian Logam Mulia di Smelter Freeport Gresik, Prabowo : Impian Puluhan Tahun Tercapai

Organisasi masyarakat sipil ini menganggap pembahasan Revisi UU TNI akan memunculkan kembali dwifungsi TNI.

Hal lain yang disorot adalah pengamanan rapat.

Beberapa kendaraan taktis dari Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI ) menjaga Hotel Fairmont.

Rantis yang dimaksud adalah Sentry APC buatan perusahaan Inkas yang didatangkan sekitar tahun 2018-2019.

Termasuk juga pengamanan dari aparat di hotel tersebut.

Puan Maharani Beri Alasan

Terkait hal itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menjawab pertanyaan pers soal keberadaan kendaraan taktis (rantis) yang digunakan untuk mengamankan rapat Revisi UU TNI.

Puan menjelaskan, pengamanan tersebut dilakukan karena adanya pihak yang berusaha masuk tanpa izin ke lokasi rapat.

"Teman-teman kan juga tahu bahwa ada yang menggeruduk atau masuk tanpa izin" ujar Puan di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/3/2025) mengutip Kompas.TV (grup suryamalang).

"Jadi memang apapun, kalau dalam suatu acara kemudian masuk tanpa izin, ya kan tidak diperbolehkan," lanjutnya. 

Baca juga: Prabowo Resmikan Penyaluran Tunjangan Langsung ke Rekening Guru Tanpa Perantara Pemda, Cek Info GTK

Meskipun rapat revisi UU TNI berlangsung tertutup, Puan Maharani menegaskan proses pembahasan dilakukan secara transparan sesuai mekanisme yang berlaku.

Oleh karena itu, Puan Maharani meminta semua pihak untuk menghormati jalannya diskusi dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu jalannya rapat.

"Tidak patut untuk dilakukan itu masuk ke dalam rumah yang bukan rumahnya," ujar Puan Maharani.

Protes Sipil

Sebelumnya, tiga aktivis dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk sektor keamanan melakukan aksi protes saat rapat Panja Revisi Undang-Undang (UU) TNI berlangsung di Fairmont Hotel, Jakarta, pada Sabtu (15/3/2025).

Mereka berusaha masuk ke ruang pertemuan yang terletak di Ruby 1 dan 2 untuk menyuarakan penolakan terhadap pembahasan revisi tersebut.

Salah satu aktivis dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Andrie Yunus mengenakan pakaian serba hitam saat mencoba menerobos masuk. 

Dipantau dari tayangan program Sapa Indonesia Akhir Pekan di KompasTV, Minggu (16/3/2025) pagi, upayanya terhenti ketika dua staf berpakaian batik menghadang.

Baca juga: Kepastian THR ASN 2025 Cair 100 Persen: Taspen Jawab THR Pensiunan PNS, Prabowo Umumkan Batas Waktu

Andrie Yunus bahkan sempat terdorong hingga jatuh ke lantai sebelum bangkit kembali. 

"Woi, anda mendorong, teman-teman, bagaimana kita kemudian direpresif," ujarnya.

Andrie bersama dua aktivis lainnya kemudian melanjutkan protes mereka di depan pintu rapat yang telah tertutup rapat.

Dengan suara lantang, mereka menyerukan agar pembahasan RUU TNI dihentikan. 

"Kami menolak adanya pembahasan di dalam. Kami menolak adanya dwifungsi ABRI," teriaknya.

"Hentikan pembahasan dwifungsi RUU TNI, hentikan, hentikan bapak ibu," ucapnya.  

"Kami meminta dihentikan karena prosesnya dilakukan secara diam-diam dan tertutup," ujar Andrie lagi.

Prabowo Cuma Senyum: Hati-hati Ya!

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan dan mengacungkan jempolnya saat ditanya soal revisi Undang-undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Respons itu disampaikan Presiden saat ditanya wartawan usai meresmikan produksi pabrik precious metal refinery (PMR) atau pabrik pemurnian emas PT Freeport Indonesia (PTFI) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3/2025).

Mula-mula, wartawan yang melakukan sesi wawancara doorstop usai peresmian pabrik emas Freeport meminta tanggapan Presiden Prabowo soal Revisi UU TNI yang saat ini prosesnya masih berjalan.

"Pak, soal Revisi UU TNI Pak?" demikian kata wartawan mengutip TribunTrends.com.

Mendengar itu, Kepala Negara tersenyum dan melambaikan tangannya.

Presiden juga sempat mengucapkan terima kasih.

"Ya, terima kasih ya. Terima kasih semuanya," kata Presiden.

"Revisi UU TNI Pak?" ujar wartawan lagi.

Sayangnya, Presiden Prabowo tidak memberikan jawaban dan masih tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Terima kasih, hati-hati ya," katanya kepada wartawan.

Presiden kemudian mengacungkan jempol dan perlahan meninggalkan lokasi wawancara doorstop.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved