Aksi Brutal Anggota TNI Tembak Sales Mobil Saat Lakukan Test Drive, Baru Pangkat Kelasi Dua

Aksi brutal anggota TNI tembak sales mobil saat lakukan test drive hingga korbannya tewas menjadi sorotan. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Wikipedia
TNI TEMBAK SALES MOBIL - Pangkat terendah Tamtama dalam TNI-AL: "Kelasi Dua" 

SURYAMALANG.COM - Aksi brutal anggota TNI tembak sales mobil saat lakukan test drive hingga korbannya tewas menjadi sorotan. 

Semua berawal saat pria bernama Hasfiani, yang akrab disapa Imam, ditemukan tewas di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, pada Senin (17/3/2025). 

Imam diduga ditembak mati seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua berinisial DI. 

Mengutip Wikipedia, Kelasi Dua adalah pangkat Angkatan Laut paling rendah yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan di Kodikal Surabaya selama tiga bulan

Jasad Imam ditemukan dalam kondisi mengenaskan di semak belukar di Kilometer 30, Gunung Salak.

Usai membunuh korban, DI memasukkan mayat Imam ke dalam karung sebelum membuangnya ke lokasi tersebut.

Komandan TNI AL Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, membenarkan bahwa pelaku merupakan prajuritnya.

"Terduga kini sudah diamankan di Pomal untuk penyidikan lebih lanjut," kata Andi saat dikonfirmasi melalui telepon mengutip Kompas.com.

Jasad Imam ditemukan di dalam semak belukar di kawasan Gunung Salak, Keca
Jasad Imam ditemukan di dalam semak belukar di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025).

Baca juga: Jabatan 2 Anggota TNI Tembak 3 Polisi Hingga Tewas Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung

Ia juga menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara transparan dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan memohon maaf atas kejadian ini," ujarnya.

Andi juga menyebut akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat untuk mengungkap lebih lanjut kasus tersebut.

Kronologi Kejadian

 Imam merupakan ayah dua anak yang dikenal sebagai sosok pekerja keras. Sejak tahun 2021, ia bekerja sebagai perawat dengan status tenaga bakti sukarela di Puskesmas Babah Buloh, Kecamatan Sawang.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, ia juga bekerja di sebuah showroom mobil di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Pada Jumat (14/3/2025), Imam sedang duduk santai di depan showroom ketika DI datang dan meminta untuk melakukan uji coba (test drive) terhadap sebuah mobil Toyota Innova hitam dengan nomor polisi BL 1539 HW. 

Imam ikut menemani pelaku dalam mobil, sementara DI yang mengemudikan kendaraan tersebut.

Mobil itu sempat berkeliling di kompleks perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF), yang tak jauh dari showroom.

Beberapa warga sempat mendengar suara letusan senjata api dari dalam kompleks.  T

ak lama setelah itu, mobil tersebut terlihat keluar dari kompleks dan melaju ke arah Medan, Sumatera Utara.

 Imam pun dinyatakan hilang hingga akhirnya ditemukan tewas tiga hari kemudian.

Baca juga: Sosok Pemilik Judi Sabung Ayam Diduga Anggota TNI, 3 Polisi Lampung Ditembak Mati, Tangkap 2 Pelaku

Kenangan Rekan Sejawat

Kabar meninggalnya Imam mengguncang rekan-rekannya di dunia kesehatan. Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Aceh Utara, Bahrun Walidin, mengenang Imam sebagai sosok humoris dan religius.

 Ia mengaku terkejut saat mendengar kabar hilangnya Imam, dan semakin terpukul ketika mengetahui korban telah meninggal dunia secara tragis.

 “Dia pekerja keras, tidak ada kata menyerah bagi dia. Kami merasakan luka mendalam. Kami minta, Presiden Prabowo Subianto memberikan hukuman terberat untuk pelaku,” lanjutnya mengutip Kompas.com.

Keterangan Pihak Keluarga Korban

Tgk Mujirurrahman, sepupu dari Imam di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang,
Tgk Mujirurrahman, sepupu dari Imam di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Senin (17/3/2025).

Baca juga: Kisah 3 Polisi Tewas Tertembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung, Isu Ada Oknum TNI Terlibat

Pihak keluarga Hasniafi (37), akrab disapa Imam, korban pembunuhan yang diduga dilakukan oknum TNI Lanal Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua (KLD) dengan inisial DI, mengalami luka tembak di bagian pelipis kanan yang tembus ke kepala.

Keluarga menduga pelaku menembak di bagian belakang kepala yang tembus ke pelipis atau sebaliknya. Belum ada penjelasan dari TNI AL mengenai titik penembakan tersebut.

"Bisa jadi ditembak dari bagian kepala belakang tembus ke pelipis depan atau sebaliknya. Kami tak tahu persis. Yang jelas satu peluru," kata Tgk Mujirurrahman, sepupu dari Imam, di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Senin (17/3/2025).

Dia menyebutkan, sejak 14 Maret 2025 sore, kabar hilangnya Imam telah diketahui oleh keluarga.

Keluarga pun berusaha mencarinya, tetapi Imam tak ditemukan. Belakangan, keluarga menerima kabar bahwa Imam ditemukan meninggal dunia dan jasadnya dibuang ke kawasan Km 30 Gunung Salak, Nisam Antara, Aceh Utara, pada Senin, 17 Maret 2025.

"Kami diberi tahu oleh polisi," ujarnya. Keluarga tidak mengetahui persis peristiwa yang dialami Imam. Hanya saja, keluarga tahu Imam sebagai pedagang mobil.

Dia menjual mobil orang lain. "Pelaku datang untuk membeli mobil, mereka bertemu di Kompleks Perumahan Aceh ASEAN Fertilizer (AAF). Namun, persisnya kami juga tidak tahu," tuturnya.

Penyelidikan dan Proses Hukum

Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A. Napitupulu, membenarkan kejadian tersebut dalam konferensi pers di Markas TNI AL Lhokseumawe.

“Jenazahnya kita ketahui dari pelaku. Kita jemput jenazahnya, kita lakukan visum et repertum di Rumah Sakit Umum Cut Meutia dan sudah difardu kifayahkan,” ungkapnya.

Saat ini, DI telah ditahan dan tengah menjalani penyelidikan serta penyidikan mendalam di Markas Pomal Lhokseumawe.

Diketahui, pelaku berdinas di KAL Bireuen dan datang ke Lhokseumawe dengan maksud membeli mobil yang diiklankan melalui platform media sosial. 

Sementara, pada Senin sore, Imam dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved