Festival Balon Udara di Bulan Juni, Kapolres Tulungagung Janjikan Pelatihan dari Ahli di Wonosobo
Sebelum festival digelar, Kapolres Tulungagung lebih dulu akan menggelar pelatihan pembuatan balon udara pada akhir April atau awal Mei 2025.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung antusias untuk menggelar Festival Balon Udara di bulan Juni mendatang.
Bahkan Kapolres Tulungagung,AKBP Taat Resdi akan menggelar pelatihan tentang Balon udara bagi warga sebelum festival itu digelar.
Janji Festival Balon Udara itu tak lepas dari apresiasi pada kegiatan rintisan festival balon udara di Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, hari ini, Selasa (8/4/2025).
Festival ini merupakan inisiatif Pemerintah Desa Notorejo dengan para remajanya.
Tujuannya untuk mewadahi tradisi menerbangkan balon udara, namun kali lebih bertanggung jawan dengan cara diikat sehingga tidak berbahaya.
"Ini inisiatif Pemdes Notorejo dan para remajanya. Polres Tulungagung hanya mendukung," ujar Kapolres.
Kapolres pun memuji aneka balon udara yang dihasilkan warga, ternyata sangat indah dan warna-warni.
Festival ini disebut sebagai menjaga tradisi secara bertanggung jawab dan bermanfaat.
Kapolres berharap kegiatan yang sama juga ditiru daerah-daerah lainnya.
"Bertanggung jawab karena tidak menganggu penerbangan dan menimbulkan ancaman kebakaran, bermanfaat karena menggerakkan UMKM. Polres Tulungagung mendukung sepenuhnya," tambahnya.
Lebih jauh, Kapolres berjanji akan menggelar festival balon udara pada Juni 2025, dalam rangka hari Bhayangkara.
Sebelum festival digelar, Kapolres lebih dulu akan menggelar pelatihan pembuatan balon udara pada akhir April atau awal Mei 2025.
Secara khusus Kapolres akan mendatangkan perajin balon udara dari Wonosobo Jawa Tengah.
AKBP Taat Resdi dalam perjalanan karirnya pernah menjadi Kasat Lantas Polres Wonosobo di tahun 2015, dan masih punya hubungan dengan perajin balon udara di sana.
Wonosobo selama ini juga punya agenda rutin festival balon udara yang sudah menjadi bagian atraksi wisata.
Dengan pelatihan ini diharapkan calon peserta festival punya kemampuan membuat balon udara, bukan hanya sekedar indah namun juga stabil di udara.
"Kalau kita lihat tadi balon udaranya masih goyang-goyang diterpa angin dan terbangnya hanya sebentar. Dengan pelatihan biar bisa buat balon yang bagus sekaligus aman," ucap Kapolres.
Pelatihan nantinya akan diikuti perwakilan dari setiap kecamatan atau desa.
Lokasi pelatihan rencananya di GOR Lembupeteng.
Dengan festival ini, Kapolres menegaskan sikapnya yang tidak hanya menegakkan aturan, namun juga memfasilitasi masyarakat berekspresi secara bertanggung jawab.
"Jadi tidak hanya merazia saja, tetapi kami juga memfasilitasi," pungkasnya.
Penerbangan balon udara menjadi perhatian serius pihak kepolisian, karena setiap tahun jumlahnya semakin banyak.
Balon udara termasuk benda yang membahayakan penerbangan, berisiko menimbulkan kebakaran, dan berisiko mengganggu jaringan listrik PLN hingga menyebabkan pemadaman skala luas.
Balon udara kekinian juga semakin berbahaya, karena banyak yang digantungi untaian petasan.
Petasan ini bisa jatuh dan meledak di permukiman warga, seperti yang terjadi di Desa Gandong, Kecamatan Bandung pada Rabu (2/4/2025) pagi.
Sejumlah petasan yang jatuh dari balon udara merusak 1 rumah warga dan mobil Daihatsu Xenia. (David Yohanes
Puluhan Ribu Pil Koplo Disita dari Pemuda Asal Desa Tanggung Tulungagung, Pemasoknya Masih Buronan |
![]() |
---|
Sabu-sabu 1,2 Kg dan Pengedar Asal Tulungagung Diciduk Polisi, Diduga Jaringan Internasional |
![]() |
---|
Harga Beras Pengusaha Lokal Justru Turun, Saat Merek Beras Premium Menghilang di Pasar Tulungagung |
![]() |
---|
Eko Sujarwo Kades di Tulungagung Diadili Karena Korupsi, Dituntut Hukuman Penjara 3 Tahun 6 Bulan |
![]() |
---|
SOSOK Mustofa Kepala Jenggot Youtuber Trenggalek Gigit Puting Teman Jadi Tersangka, Suka Modif Aneh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.