Kecelakaan Maut Rombongan Umroh Gresik

Kisah Sedih di Balik Kecelakaan Maut Isuzu Panther di Gresik, Rencana Lamaran Setelah Umroh Terkubur

Muhammad Aqib (26), salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di jalan raya Duduksampeyan berencana melangsungkan lamaran usai umroh

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
KECELAKAAN MAUT GRESIK - Kondisi mobil Isuzu Panther dan Bus sesaat setelah kecelakaan maut di ruas Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi. Salah satu korban, Aqib berenca akan lamaran setelah umroh 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Muhammad Aqib (26), salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di jalan raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, ternyata berencana melangsungkan lamaran usai menunaikan ibadah umroh, Kamis (10/4/2025).

Muhammad Aqib adalah sosok korban yang akan menjalankan ibadah umroh.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Rombongan Umroh dari Tuban Tabrak Bus di Gresik, 7 Orang Tewas

Ia diantar oleh 6 orang anggota keluarganya ke Bandara Juanda. 

Tapi mereka bertujuh harus meregang nyawa dalam kecelakaan di perjalanan.

Nur Khozin (56) tetangga korban, warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, mengungkap jika setelah umroh, Muhammad Aqib (26) berencana melangsungkan lamaran.

“Rencananya habis umroh mau lamaran,” ujarnya.

Dalam kesehariannya, Aqib dikenal oleh tetangga sebagai pribadi yang baik. walaupun ia jarang di rumah karena bekerja di Bali.

Rencana lamaran dan pernikahan korban Aqib dibenarkan oleh kekasih korban.

Tasya, kekasih Aqib juga menyampaikan rencana pernikahannya itu saat ditemui di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025).

"Pertemuan terakhir pada Sabtu (5/4) kemarin, rencana menikah tahun depan dengan mas Aqib," ungkap Tasya.

Tasya masih duduk lemas di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025).

'Komunikasi tadi pagi, bilang, aku sudah berangkat," kata Tasya menirukan ucapan almarhum Muhammad Aqib.

Komunikasi terakhir itu, menjadi ucapan terakhir Aqib kepadanya.

Hubungan yang sudah terjalin selama satu tahun lamanya, dipisahkan oleh maut.

Kekasihnya dan keluarga pengantar berangkat dari Tuban setelah ba'da subuh, hendak menuju bandara Juanda, Kota Surabaya. Penerbangan menuju tanah suci pukul 12.00 Wib.

Pukul 06.00 Wib, handphone Aqib menghubungi Tasya. Sempat tak diangkat. Hingga akhirnya Tasya telepon kembali, namun juga tak diangkat.

"Saya sudah feeling, saya telepon terus tidak diangkat, akhirnya ada yang mengangkat dan baru tahu kecelakaan," katanya.

Tasya berangkat berboncengan dengan temannya mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam.

Dia tiba di jalan raya Duduksampeyan, melihat kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi.

Hanya serpihan kaca yang berserakan di pinggir jalan. Bekas tabrakan keras, mobil Panther dengan bus Rajawali Indah.

Tasya mengatakan, almarhum Aqib kekasihnya itu sempat menitip pesan sebelum berangkat umrah.

"Terasa jauh tapi dekat sama semoga hidup yang lama," pesan Aqib yang ditirukan Tasya.

Diketahui , kecelakaan maut antara mobil Panther DK 1157 FCL dan bus Rajawali Indah S-7707-UA terjadi pada Kamis pagi ini.

Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. 

Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved