Korban Pelecehan Dokter Kandungan Garut Diselesaikan Damai Diketahui Dinkes Tahun 2024, Oknum Hilang
Ibu hamil korban pelecehan dokter kandungan Garut diselesaikan damai diketahui dinkes tahun 2024, kini oknum hilang dicari polisi.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Korban pelecehan dokter kandungan Garut belakangan terungkap pernah diselesaikan secara damai.
Bahkan peristiwa itu diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) setelah ada laporan yang masuk.
Tanpa sanksi apapun, dokter kandungan Garut itu menyelesaikan masalahnya dengan korban melalui cara kekeluargaan.
Kini oknum dokter yang bersangkutan viral sejak video-nya diunggah oleh dokter gigi, drg Mirza Mangku Anom.
Baca juga: NASIB Dokter Kandungan Garut Raba Bagian Sensitif Ibu Hamil, Video Kelakuan M Syafril Firdaus Viral
Dokter cabul itu diduga melecehkan pasien ibu hamil saat proses Ultrasonografi (USG).
Video yang beredar memperlihatkan oknum dokter tengah mengecek kondisi kandungan dengan posisi pasien berbaring di kasur.
Tangan kanan dokter tampak memegang alat USG dan mengitari daerah perut pasien.
Namun, terlihat tangan kiri dokter itu diduga memegang area lain, yakni bagian dada korban.
Laporan Tahun 2024
Terkait hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyebut dugaan dokter melecehkan pasien saat USG, terjadi tahun 2024.
Peristiwa berlangsung di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon. Namun saat ini terduga pelaku sudah tidak praktek di klinik tersebut.
Hal itu diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani mengatakan, dokter itu bahkan sudah tidak ada izin prakter lagi di wilayah Garut.
"(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut," ujar Leli Yuliani melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025) mengutip TribunJabar.id.
Baca juga: Bebas dari Kesengsaraan Nasib Mantan Istri Dokter Kandungan Lecehkan Pasien, Jadi Single Parent
Leli menuturkan, dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Pihaknya ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis terhadap oknum dokter karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada di Garut.
Leli juga menegaskan terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.
Mulai dari Rumah Sakit Malangbong, hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.
Selain itu, oknum dokter juga diketahui bukan berasal dari Garut.
"Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut)," ungkap Leli.
Polisi Selidiki
Sementara, Kasi Humas Polres Garut, AKP Susilo Adhi membenarkan terdapat video viral tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dokter kepada pasien.
Susilo mengaku tengah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Garut untuk melakukan tindakan.
"Iya lagi viral saya sedang koordinasi dengan Satreskrim," kata Susilo saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).
Sementara, Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan saat ini pihaknya telah menyelidiki kasus tersebut.
"Sedang kami selidiki," jelas Joko lewat aplikasi pesan, Selasa (15/4/2025) siang.
Joko menjelaskan, pihaknya akan melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus ini.
Baca juga: Viral Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien Saat USG, Suka Rayu Istri Orang, Ada Chat Tak Pantas
Bahkan, tim sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami akan melakukan rangkaian penyelidikan, kami sudah cek TKP," katanya.
Soal adanya kasus serupa melibatkan dokter kandungan yang sama pada 2024 lalu dan telah diselesaikan secara kekeluargaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan juga melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH), Joko mengaku tidak tahu kasus tersebut.
"Belum tahu kalau itu, kami fokus yang viral ini," katanya.
Sementara, Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan pun ketika dikonfirmasi membenarkan dan menyebut kepolisian tengah melakukan penyelidikan, namun belum ada laporan terkait kasus itu.
"Belum ada (laporan), sementara masih penyelidikan ke tempat yang diduga TKP dan mencari korbannya," ujar Surawan.
Ancaman Wakil Ketua Komisi III DPR
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti kasus dugaan pelecehan oleh dokter kandungan di Garut terhadap pasiennya saat USG.
Sahroni mengatakan, polisi dalam mengusut kasus ini tidak perlu lagi melakukan penyelidikan.
Sebab, buktinya sudah sangat jelas di depan mata, berupa rekaman CCTV yang viral.
"Bagaimana polisi Garut merespons ini secara cepat? Enggak usah penyelidikan ngapain? Wong di depan mata kelihatan kok," kata Sahroni kepada wartawan di Polres Jakarta Timur, Selasa (15/4/2025).
"Harusnya segera bagaimana caranya? Itu yang tahu Polres Garut, penegakan aturan hukumnya Polres Garut yang tahu," tuturnya mengutip WartaKotaLive.com.
Bendahara Umum NasDem ini menilai, seharusnya pelaku bisa ditangkap kurang dari 1x24 jam.
Jika tidak, Sahroni meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengganti Kapolres Garut.
"Orang di depan mata kok, tapi kalau dia lambat 1x24 jam ini dokter enggak ketangkap, saya minta Kapolri, ganti Kapolres Garut," kata Sahroni.
Postingan Dokter Mirza
Dalam Instagram miliknya, dokter Mirza memperlihatkan rekaman CCTV saat oknum dokter beraksi.
Pada video yang beredar, terlihat pelaku mengenakan baju batik lengan panjang dan celana panjang hitam.
Oknum dokter terlihat sedang melakukan pemeriksaan USG melalui perut ibu hamil di sebuah ruangan kecil.
Pelecehan terjadi saat tangan kanan oknum dokter memegang alat USG tapi tangan kirinya masuk ke bagian dalam baju pasien hingga ke bagian dada area sensitif korban.
Pada video itu juga terlihat pasien tampak tidak nyaman dan berusaha mendorong tangan dokter kandungan yang sudah berada di dadanya.
Menurut drg. Mirza, pemeriksaan yang dilakukan dokter kandungan cabul itu sangat menjijikan.
Bahkan saat bertanya ke dokter kandungan lain, tangan kiri saat melakukan USG harusnya ada di keyboard USG.
'Wah titip panglima, diusut sampe tuntas. Tangan kirinya gak perlu itu, gak sesuai indikasi pemeriksaan,' kata rekan drg. Mirza melalui DM Instagram.
Kemudian drg. Mirza mananyakan apakah ada pemeriksaan obsgyn seperti di video itu.
Sang dokter kandungan itu pun menjelaskan prosedur USG yang benar.
'Gak ada dok, usg tranabdomen, tangan kanan di probe usg, tangan kiri di keyboard usg, Kalo pun perlu menaikkan baju sampe setinggi dada, mintalah pasien untuk menaikkan sendiri, atau asisten bidan yg membantu. Jangan kita sendiri. Banyak langkah menghindari fitnah dan pelecehan,' tulisnya lagi.
Hal itu pun membuat drg. Mirza murka dengan perbuatan pelaku.
'Jadi mau alasan pemeriksaan apa kok sampe tangan kirinya pay**ara pasien lama banget gitu?' tanya drg. Mirza.
Menurut drg. Mirza, pelaku sudah dilaporkan ke kepolisian sejak beberapa bulan lalu, tapi belum ada tindak lanjut.
Bahkan setelah diposting drg. Mirza, banyak korban lain yang mengaku pernah mengalami kejadian sama.
Bukan cuma dilecehkan di ruang periksa, korban juga sampai dikirimi WhatsApp berisi rayuan.
'Dok saya salah satu korbannya. Aku ajuga ada bukti SS dia blg suka ke aku dok setelah melecehkan aku,' tulis salah satu korban.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
dokter kandungan Garut
pelecehan dokter kandungan Garut
dokter kandungan Garut terekam CCTV
pelecehan
Garut
Dinas Kesehatan
berita viral
suryamalang
Siapa Ade Darmawan? Lempar Petunjuk 'Baju Biru' Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi, Tangani Kasus Besar |
![]() |
---|
Gerak Cepat Kaesang Akan Temui AHY Buntut Ijazah Jokowi Demokrat Terseret: Bapak Tidak Menuduh |
![]() |
---|
PROFIL Sevi Ayu Ojol Sidoarjo Tewas Terbungkus Kardus, Pelaku Dendam Istri Hamil Uang Rp5 Juta Raib |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Selasa 29 Juli 2025, Hujan-Berawan Suhu Terdingin 17°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Mental Pemain di Kandang Lawan, Marcos Santos Banyak PR Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.