Bahas Tarif Impor AS ke China, Mahasiswa STIE Malangkucecwara Raih Prestasi di Lomba Business Case

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tiga mahasiswa STIE Malangkucecwara meraih prestasi di ajang kompetisi Business Case yang digelar di Universitas Islam Negeri Malang, 18 April 2025.

Mereka adalah Aprelia Pramesti Adityarini dan Mifta Darus Salam dari jurusan Manajemen, serta Achbar Adi Saputra dari jurusan Akutansi.

Mereka mendapatkan juara kedua, setelah mampu menyingkirkan enam pesaing lainnya dari sejumlah kampus ternama di Indonesia.

Dalam perlombaan berskala nasional ini, mereka menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan tarif impor Amerika Serikat ke China.

Lalu pada babak penyisihan, mereka mendapatkan kasus bisnis pembangunan pagar laut di Indonesia yang berdampak pada arus dan navigasi perkapalan.

Dari kasus-kasus tersebut, ketiga mahasiswa itu diminta untuk menyelesaikan masalahnya serta mencari solusi dalam menyelesaikan kasus tersebut.

"Seleksi untuk masuk final ini kami harus bersaing dengan 10 peserta lainnya dari kampus lain, seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta dan lain sebagainya."

"Lalu kami mendapatkan kasus bisnis pembangunan pagar laut di Indonesia yang berdampak pada arus dan navigasi perkapalan di PT Pelindo."

"Kami diminta membuat proposal untuk menyelesai kasus tersebut dan alhamdulilah masuk final," kata Achbar Adi Saputra kepada SURYAMALANG.COM, Senin (21/4/2025).

Dalam partai final, mereka diminta untuk menyelesaikan kasus soal tarif impor Amerika Serikat ke China yang lagi booming akhir-akhir ini.

Dalam hal ini, mereka berperan sebagai pemerintah untuk dapat memecahkan masalah dan mencari solusi yang terbaik.

Kasus tarif impor Amerika Serikat ke China ini akhirnya mereka kaitkan dengan ekspor kayu atau mebel yang dilakukan Indonesia ke Amerika Serikat.

Mereka memberikan solusi berupa strategi yang dimulai dari proses negoisasi, disertifikasi dan perluasan produk.

"Kami melakukan suatu langkah yakni bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk menciptakan kerjasama yang adil dan berimbang."

"Lalu disertifikasi produk kayu yang ada di Indonesia untuk meningkatkan daya saing di ekspor global."