Berita Bangkalan
'Istrimu Dibonceng Orang' Sosok Teman Abdul Rozak Bocorkan Perselingkuhan Istrinya hingga Pembacokan
'Istrimu dibonceng orang' kata sosok teman Abdul Rozak bocorkan perselingkuhan istrinya, EFD dengan pria inisial AA di Kabupaten Bangkalan, Madura.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM | BANGKALAN – 'Istrimu dibonceng orang' kata sosok teman Abdul Rozak (AR) yang membocorkan perselingkuhan istrinya, EFD (45) dengan pria inisial AA (36) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Selasa (22/4/2025).
Sosok itu mengetahui beberapa kali istri Abdul Rozak dibonceng AA menggunakan motor gede di suatu tempat.
AR awalnya tidak menggubris omongan temannya itu hingga akhirnya pengecekan pun dilakukan dan benar adanya.
Hingga akhirnya AR memmergoki istrinya sednag berduaan dengan AA di sebuah kamar kos di Perumahan Griya Anugerah Blok D5-D8, Bangkalan.
Melihat kondisi itu, AR kalap dan membacok pasangan bukan suami istri di kamar kos tersebut secara membabibuta.
AR merupakan warga Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.
Saat ditemui reporter SURYAMALANG.COM di Markas Polres Bangkalan, terlihat raut wajahnya masih dilingkupi kesedihan.
Baca juga: "Satu Tahun Saya Dibohongi" Curhat Pilu Suami Bunuh Istri yang Ngamar Bareng PIL di Kosan Bangkalan
Ia menceritakan awal mula peristiwa pembacokan berlangsung yang dilatarbelakangi dugaan perselingkuhan oleh istrinya dengan AA di rumah kos yang ada di Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan itu.
Dengan kedua lengan tangan diborgol, AR mengawali ceritanya dari biduk pernikahannya bersama isterinya yang sudah berjalan 25 tahun hingga dikarunia dua orang anak.
AR mengaku ada perubahan dari sikap isterinya semenjak satu tahun terakhir.
Hanya saja, AR mengaku belum mengetahui apa yang membuat sikap istrinya berubah.
"Tetangga dan para teman memberikan saran dan informasi tetapi tidak saya hiraukan. Masalahnya saya bersama isteri sudah 25 tahun bersama, saya tidak terpikir isteri saya semudah itu (berpaling),” ungkap AA di hadapan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi.
Upaya mempertahankan biduk rumah tangganya selama satu tahun terakhir tetap dipegang kuat tersangka AR.
Selama itu pula, ia masih berupaya tidak menggubris informasi miring tentang EFD,.
Namun pendirian AR mulai goyah, pria berambut gondrong itu menerima masukan dan saran dari beberapa temannya.
“Dan tepatnya tadi malam (Senin), saya dapat telepon dari seorang teman yang bertanya, ‘Kamu ada apa? Hubungan kamu dengan isterimu?" kata AR menirukan pertanyaan temannya.
"Saya jawab baik-baik saja," ujar AR.
Namun teman AR menimpalinya dengan kalimat, "Oh jangan begitu, isteri kamu dibonceng orang’,” tutur AR menirukan percakapan dengan temannya lagi.
Dari situ AR mulai berupaya mencari tahu sosok PIL yang disebutkan hanya mengendarai motor gede dan melaju kencang membonceng isterinya ke arah Barat.
Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti AR dengan pulang ke rumah untuk memastikan keberadaan isterinya.
“Ternyata benar, isteri tidak ada (di rumah), pamitnya ke anak-anak beli air," kata AR.
"Terus saya telepon dia, bilangnya tidur. Saya bilang tidur di sebelah mana, wong saya di rumah. Tapi telepon dimatikan,” terang AR.
Kecurigaan AR semakin membuncah.
Malam itu juga ia berupaya mencari tahu nomor telepon AA yang diduga sedang bersama isterinya.
Nomor telepon AA kemudian didapat dan AR meminta seorang temannya untuk menghubungi nomor AA.
AR bak disambar petir, EFD mengangkat telepon milik AA dan mengatakan bahwa dia sedang tidur.
Korban EFD juga mengaku sedang berada di Surabaya tetapi tidak menyebutkan secara rinci di mana lokasi tepatnya.
Dalam kondisi itu, AR langsung meminjam mobil, namun bukan pergi ke Surabaya melainkan menunggu di pintu keluar Jembatan Suramadu.
Hal itu dilakukan AR mulai pukul 23.00 WIB hingga keesokan harinya, Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Atau sekitar satu jam sebelum kejadian pembunuhan di rumah kos.
“Jam 8 pagi saya menyerah dan pulang. Saya terbesit dalam pikiran, bahwa saya pernah mengantarkan isteri 10 hari yang lalu ke lokasi (TKP) untuk ambil COD," cerita AR.
"Cuma saat itu saya menunggu agak jauh, isteri saya jalan kaki ambil barang COD," katanya.
"Ternyata yang memberi bingkisan laki-laki setelah saya perhatikan dari kaca spion motor. Dari situ kami cekcok parah,” papar AR.
Dengan kondisi tidak tidur semalam suntuk, AR bergegas untuk berangkat menuju sebuah rumah kos dengan mengendarai mobil.
Setiba di rumah kos, ia melihat satu unit sepeda motor gede persis seperti yang diceritakan seorang temannya.
“Saya dengan sopan mengetuk pintu, assalamu'alaikum, tanpa jawaban tapi terdengar bisikan dari dalam. Saya ketok lagi, masih seperti itu akhirnya saya jengkel dan dobrak pintu,” tegas AR.
Dari balik pintu rumah kos dengan dinding tembok berwarna merah muda itu, AR mendapati isterinya, EFD dengan AA.
PIL tersebut kabur, pelaku AR langsung membacok EFD dan mengejar hingga membacok secara berulang tubuh AA yang kabur ke kamar mandi.
“Saya tidak tahu berapa kali membacok (AA), pokoknya hasilnya ya seperti itu pak. Saya balik ke isteri bacok lagi, balik lagi ke AA dan bacok lagi," terangnya.
"Namun ketika balik lagi ke tubuh isteri dan hendak bacok yang terakhir, saya tidak tega karena teringat anak-anak saya pak,” tutur AR sambil tidak kuasa menahan tangis.
Korban EFD menderita luka bacok pada punggung sisi kiri, pipi kiri hingga dagu, serta luka bacok pada pangkal paha kiri.
Saat dievakuasi, kondisi EFD sempat kritis namun meregang nyawa ketika tiba di IGD RSUD Syamrabu Bangkalan.
Sementara korban AA ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi dengan luka bacok di sekujur tubuh.
Hasil pemeriksaan oleh Spesialis Forensik RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Edy Suharta, SpF mengungkapkan, terdapat luka bacok pada kepala bahkan sampai terjadi patah tulang tengkorak.
Selain itu, terdapat pula luka bacok pada bagian dada yang lebar separuh dada hingga tulang dada patah.
Dr Edy juga menemukan luka bacok pada leher serta luka tangkis di tangan kanan dan tangan kiri.
“Saya kalap pak, tidak tahan satu tahun saya dibohongi. Sebenarnya saya tidak ingin seperti ini pak, saya sempat tidak menghiraukan perkataan teman-teman,” ujar AR sambil menghela nafas panjang.
Mendengar keterangan secara gamblang dari pelaku AR, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, peristiwanya sudah selesai dan meminta pelaku AR untuk tegar dalam menghadapi permasalahan tersebut.
“Sekarang dihadapi karena sudah terjadi,” tutur Hafid kepada AR.
Hafid menjelaskan, penangkapan terhadap AR dilakukan sekitar satu jam setelah kejadian.
Saat itu, kata Hafid, pelaku sedang mengendarai kendaraan roda empat di Jalan Raya Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan.
Motifnya perselingkuhan, korban dua orang yakni laki-laki dan perempuan dan yang perempuan adalah isteri dari pelaku atau isteri dari tersangka.
Setelah pelaku mendobrak pintu dan mengetahui isteri bersama laki-laki lain, pelaku kalap dan langsung membacok isteri pertama kali, kejar PIL dan membacok nya di kamar mandi,” terang Hafid.
Atas perkara ini, polisi menyita sebilah senjata tajam jenis celurit. Selain masih berlumuran darah, ujung celurit tampak patah sekitar 1 Centimeter.
Pelaku AR dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan atau 351 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kabupaten Bangkalan
Madura
pembacokan
perselingkuhan istri
perselingkuhan di Bangkalan
Abdul Rozak
isteri selingkuh
SURYAMALANG.COM
Polres Bangkalan
Truk Rem Blong Tabrak Motor, Ayah dan Anak Meninggal di Lokasi |
![]() |
---|
Di Tengah Pandemi Corona, Remaja Berseragam SMA di Bangkalan Konvoi Kelulusan. Langsung Diamankan |
![]() |
---|
Dua Bulan Menjabat, Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan Perintahkan Door Begal Motor |
![]() |
---|
Adu Nyali, Bersepeda Melintasi Papan Kayu di Atas Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.