Arema FC Vs Persik Kediri

Arema FC Didesak Bubar Usai Ulah Anarkis Aremania, Baru Kembali ke Kanjuruhan Sudah Rusak Bus Persik

Arema FC didesak bubar usai ulah anarkis Aremania setelah laga kontra Persik kediri, Minggu (11/5/2025). Buntut pelemparan batu ke bus Persik.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram @aremafcofficial
DIDESAK BUBAR - Postingan permintaan maaf Arema FC atas insiden pelembaran batu ke bus tim Persik Kediri oleh oknum Aremania. Skuat Singo Edan banyak didesak untuk bubar oleh penggemar sepak bola. 

Penyerangan dilakukan dengan melempar batu, botol kaca, kayu, hingga menyalakan mercon ke arah petugas.

"Awalnya mereka kami sekat untuk mencegah pergerakan massa ke perbatasan Kediri-Malang. Namun, rombongan ini justru menyerang dan membahayakan petugas di lapangan," kata Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto saat dikonfirmasi, Senin (12/5/2025). 

Bimo menyebutkan, dari hasil interogasi, sebagian besar dari mereka bukan suporter fanatik, melainkan hanya ikut-ikutan teman dan dalam kondisi dipengaruhi alkohol.

"Setelah kami amankan dan lakukan pemeriksaan, nyaris semuanya mengaku habis minum minuman keras. Mereka ini lebih ke arah pembuat onar, bukan suporter sejati," tegas Bimo.

Petugas terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dan menghindari eskalasi lebih jauh.

Setelah kondisi terkendali, 29 pemuda langsung digelandang ke Mapolres Kediri untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa pelaku yang diamankan antara lain BI (20), warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, DE (23), mahasiswa asal Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, dan AD (17), pelajar asal Desa Krandang, Kecamatan Plosoklaten.

Selain itu, ada juga FA (21), warga Mojoroto, Kota Kediri, GA (24), warga Puncu, MO (22), warga Gadungan Timur, dan RA (15), pelajar asal Desa Kandangan.

Para pelaku berasal dari berbagai wilayah Kabupaten dan Kota Kediri, bahkan sebagian masih berstatus pelajar.

Barang bukti yang diamankan berupa batu, kayu, puluhan unit motor, hingga sisa-sisa petasan. Polisi juga menyita 25 unit handphone milik para pelaku.

AKBP Bimo menegaskan, tindakan tegas akan diberikan terhadap pelaku yang terbukti melakukan penyerangan.

Ia mengimbau masyarakat, khususnya para pemuda, untuk tidak terprovokasi dan selalu menjaga ketertiban, terutama saat agenda sepak bola berlangsung.

"Kami pastikan keamanan tetap terjaga. Bila ada yang coba-coba mengganggu ketertiban, pasti kami tindak," tegasnya.

AKBP Bimo juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka, terutama menjelang pertandingan sepak bola yang kerap memancing euforia berlebihan.

"Sebagian dari pelaku ini masih anak-anak. Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas dan pergaulan anak-anaknya, jangan sampai terlibat dalam kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain," tegasnya.

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved