Berita Viral

Marak Orderan Fiktif Serbu Driver Ojol Semarang, Bakso Rp 1 Juta dan Kopi Mahal, Penerima Mengelak

Marak orderan fiktif makanan serbu driver ojol Semarang, bakso Rp 1 juta, makanan cepat saji sampai kopi mahal, penerima mengelak merasa tidak pesan.

Instagram @lambe_turah/TikTok @baguskompor
ORDERAN FIKTIF - Postingan viral orderan fiktif makanan menimpa driver ojek online (ojol) Semarang dengan nominal beragam bahkan mencapai jutaan rupiah. Orderan fiktif makanan cepat saji (KIRI). Orderan fiktif bakso senilai Rp 1 juta (KIRI) diunggah oleh salah satu akun Instagram sejak Selasa (13/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Marak orderan fiktif makanan menimpa driver ojek online (ojol) Semarang dengan nominal beragam bahkan mencapai jutaan rupiah. 

Pengalaman yang dialami beberapa ojol di Semarang itu menjadi perbincangan setelah banyak postingan yang beredar di media sosial.

Dari cerita yang terungkap, para ojol dibuat lelah dan bingung sebab penerima pesanan merasa tidak order makanan bahkan customer mengaku sering jadi sasaran orderan fiktif

Pengalaman pertama diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah pada Selasa (13/5/2025), tampak tiga driver ojol lemas setelah mendapat orderan fiktif.

Baca juga: Inikah Karma Instan? Seusai Merampas HP Driver Ojol, Penjambret Tewas Tabrak Trotoar di Surabaya

Ojol ini mendapat pesanan ayam cepat saji terkenal dalam jumlah banyak. Ada juga yang mendapat orderan pizza dari merek ternama.

Dalam video lain, tampak beberapa driver ojol duduk berjejer karena mengalami nasib yang sama.

"Kena fiktif, Starbucks, kue Bandung, sijine McD, sijine Mixue. Ki di (daerah) Dokter Cipto, masih ada orderan fiktif," ucap perekam video.

'Ojol Semarang lagi banyak diserang orderan fiktif,' tulis keterangan dalam video.

Alhasil, para ojol membagikan makanan itu ke panti asuhan setelah dipastikan tidak ada pemiliknya. 

'Proses klaim orderan fiktif dengan cara disumbangkan ke panti asuhan,' tulis keterangan di video lain.

Orderan Bakso Rp1 Juta

Pengalaman kedua dibagikan akun Tiktok @baguskompor yang menceritakan kisahnya mendapat order bakso senilai Rp 1 juta.

"Ini ada orderan bakso setunai Rp 1 juta, tapi aku antarkan ke alamatnya nggak order yang namanya mas Indra," ucap perekam video.

Pemilik rumah mengakui memang banyak orderan fiktif yang tertuju ke rumahnya.

"Banyak orderan ke sini tapi Mas Indra nggak pesen?" tanya ojol.

"Nggak pesen," jawab pemilik rumah bernama Indra tersebut.

Baca juga: TAMPANG Reynaldi dan Hamida Pengirim Paket Mayat Bayi ke Pemakaman Via Ojol, Hasil Inses Kakak-Adik

'Perojolan terutama go food sedang tidak baik baik saja di Semarang. Banyak terkena orderan fiktif. Nama dan alamat sama sedangkan yang bersangkutan tidak merasa memesan,' tulis keterangan di unggahan.

Pengunggah menuliskan jika banyak rekan ojol yang mengalami hal serupa.

'Emm soalnya bnyak driver jadi korban bang,' tulis pengunggah.

Ojol di Medan

Di luar Kota Semarang, puncak peristiwa menghebohkan baru-baru ini terjadi di Medan, Sumatera Utara

Seorang driver ojol bernama Muhammad Yusuf Ansari (35) mendapat orderan fiktif yang titik antarnya adalah kuburan.

Lebih syok lagi, Yusuf baru sadar paket tersebut berisi jasad bayi dan nomor handphone pemesan sudah tidak aktif saat dihubungi. 

Kejadian ini membuat heboh warga di seputaran Jalan Bilal, Medan Timur, Sumatera Utara, Kamis (8/5/2025), sekira pukul 08.00 WIB.

Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir mengatakan, Yusuf menerima orderan dari customer bernama Rudi yang tertera di aplikasi. 

Baca juga: Cerita Yusuf Ojol Medan Kaget Buka Paket Ternyata Mayat Bayi, Ada Surat Serahkan ke Marbot Masjid

Orderan pengiriman barang itu berupa tas dan hendak diantar ke wanita bernama Putri.

"Si driver mendapat orderan dekat SPBU Simpang Jalan bilal yang akan diantar ke Jalan Ampera," ujar Agam, Kamis (8/5/2025). 

Setelah memberikan barang tersebut, customer langsung pergi meninggalkan lokasi dan driver ojol mulai menjalankan orderannya.

"Yang memberikan tas itu sepasang muda-mudi. Mereka langsung pergi naik angkot," ungkap Agam.

Setibanya di titik pengantaran, yakni kawasan perkuburan Jalan Bilal, driver melihat seorang perempuan.

Driver menyangka wanita tersebut penerima barang dan kemudian menyerahkan tas tersebut. Namun perempuan itu bingung karena merasa tidak memesan paket.

"Karena titiknya sesuai. Dikira driver perempuan itu penerimanya. Jadi karena perempuan itu merasa tidak ada memesan paket, keduanya bingung," terang Agam.

Driver pun mencoba menghubungi nomor yang tertera di aplikasi, namun sudah tidak aktif.

Akibat nomor pemesan tidak bisa dihubungi, driver bersama perempuan yang disangka sebagai penerima membuka tas tersebut.

Baca juga: Misteri Ojol Medan Kirim Paket Mayat Bayi ke Pemakaman, Pelaku Ngaku, Diduga Hasil Inses Kakak-Adik

Saat dibuka, keduanya mendapati bayi terbungkus di dalam tas hitam yang juga terdapat kain dan sajadah.

"Setelah dilihat kondisi bayinya sudah meninggal. Di dalamnya tertera surat bertuliskan 'serahkan saja paket ini ke Marbot Masjid'," ucap Agam menirukan tulisan di dalam paket.

Temuan itu pun membuat geger warga sekitar hingga memadati lokasi. 

Sementara itu, driver menunggu pihak aplikator menuju ke lokasi TKP.

"Masih rame di lokasi. Aplikator lagi di jalan ke lokasi. rencana mau diserahkan ke Polsek Medan Timur," pungkas Agam.

(TribunJateng.com/Tribun-Medan.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved