Korban Pemusnahan Bom di Garut
IMBAS Ledakan Bom Garut, Dedi Mulyadi Melarang Warga Sipil Terlibat Pemusnahan Amunisi Kedaluarsa
Imbas dari tragedi ledakan bom Garut, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi melarang warga sipil terlibat lagi dalam pemusnahan amunisi kedaluarsa milik TNI.
Sudah 10 tahun terakhir Rustiwan membantu TNI dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa. Tak hanya di Garut, Rustiwan juga membantu proses pemusnahan di Yogyakarta maupun daerah lainnya.
"Saya sebagai keluarga tak terima kalau adik saya disebut pemulung besi saat kejadian ledakan. Adik saya sudah 10 tahun kerja ke TNI bantu pemusnahan amunisi," ungkap Agus saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Pameumpeuk, Garut, pada Selasa (13/5/2025).
Agus menyampaikan hal itu saat berbincang dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang datang menjenguk keluarga korban di rumah sakit.
Dedi Mulyadi pun menegaskan bahwa kejadian ini adalah kecelakaan kerja, bukan insiden yang melibatkan warga yang tengah memulung rongsokan besi bekas amunisi.
"Ini berarti kecelakaan kerja, bukan seperti yang diinformasikan bahwa korban adalah warga yang sedang membawa rongsokan bekas amunisi. Mereka bekerja ternyata membantu TNI," kata Dedi.
Pengakuan serupa juga disampaikan oleh anak Rustiawan yang menangis di hadapan Dedi Mulyadi.
Ia tidak terima muncul narasi bahwa warga sipil yang menjadi korban adalah para pemulung logam bekas ledakan.
"Saya meminta pertanggungjawaban mungkin, karena bapak saya di situ bukan seperti orang-orang pikirin," ucapnya terisak, dilansir dari YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Selasa (13/5/2025).
"Bapak saya di situ kerja sama tentara," lanjut dia.
Perempuan tersebut pun mengatakan, ia tahu bahwa ayahnya telah bekerja bersama tentara ke berbagai tempat.
"Saya tahu dari zaman saya sekolah, sudah lama. Bapak saya udah ke Manado, Makassar, Bali, Jakarta, saya tahu," tutur dia.
Ia juga tidak terima dengan narasi di media sosial yang menyebut ayahnya menyelonong masuk tanpa izin ke kawasan pemusnahan amunisi.
"Katanya banyak orang yang bilang, bapak saya ke situ nyelonon, ngelawan TNI, itu enggak," ungkap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi pun berjanji menanggung biaya hidup dan pendidikan anak-anak korban yang meninggal dalam ledakan amunisi tersebut.
"Seluruh anak-anak dari korban sampai perguruan tinggi, saya yang urus," ungkap Dedi Mulyadi.
Kabupaten Garut
ledakan bom Garut
Garut
pemusnahan amunisi kedaluwarsa
Dedi Mulyadi
Gubernur Jabar
SURYAMALANG.COM
Kisah Kolonel Cpl Antonius Korban Ledakan Amunisi Garut, 14 Tahun Tunggu Anak Kini Pergi Tanpa Pamit |
![]() |
---|
FAKTA TERBARU Tragedi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: 25 Anggota TNI dan 21 Saksi Diperiksa |
![]() |
---|
Ledakan di Garut Bukan dari Amunisi, Cerita Versi TNI dan Warga Korban Selamat, Lubang Ketiga Utuh |
![]() |
---|
SEKEJAP Anjas Selamat dari Ledakan Bom Garut, Tulang dan Daging Korban Tewas Nempel di Punggungnya |
![]() |
---|
Kisah Pilu Pratu Afrio Gugur Saat Ledakan Amunisi, Bulan Depan Menikah, Calon Istri Datang Melayat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.