DLH Kota Malang Enggan Buatkan Sumur Artesis untuk Warga Terdampak Pencemaran Limbah TPA Supit Urang
DLH Kota Malang Enggan Buatkan Sumur Artesis untuk Warga Terdampak Pencemaran Limbah TPA Supit Urang
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bukan cuma ingkar janji, namun saat ini seperti sengaja menantang emosi ribuan warga tiga desa di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, yang terkena dampak pencemaran limbah TPA Supit Urang.
Sebab, hasil sidak DLH Kabupaten Malang ke TPA itu, Rabu (14/52025) siang kemarin, Noer Rahman, Kadis DLH Kota Malang, berterus-terang tak akan memberikan kompensasi ke warga yang minta dibuatkan sumur artesis karena sudah dua tahun ini sumurnya tercemar limbah.
Alasannya, karena Noer Rahman berdalih tak berani menabrak aturan terkait penggunaan APBD Pemkot Malang buat hibah ke daerah lain, meski itu buat kompensasi warga yang terdampak limbah TPA miliknya.
Karuan, alasan Noer Rahman seperti itu, makin membikin warga yang selama ini sudah sering tersingung dengan pernyataannya, langsung emosi. Dan, warga akhirnya siap turun jalan untuk menghadang truk yang membuang sampah ke TPA yang sehari itu berkisar 500 ton itu.
"Ya, pasti kami emosi lah, wong dia (TPA-nya) yang bikin pencemaran, namun nggak mau memberi kompensasi, yang sudah dijanjikan dua tahun lalu itu."
"Itu sama dengan dia yang pesta miras, kita yang disuruh mabuk," tutur Tekat Pribadi, Kades Jedong, yang hadir saat sidak di TPA itu.
Sidak siang kemarin itu dipimpin Achmad Dzulfikar Nurrahman, Kadis LH Kabupaten Malang, dengan mengajak Kades Tekat.
Di TPA itu, mereka menggelar rapat bersama Noer Rahman, Kadis LH Kota Malang.
Hasil pertemuan itu, bukan cuma membikin emosi Tekat, namun pihak DLH Kabupaten Malang juga kecewa dengan pernyataan Noer Rahman seperti itu.
Itu berarti ia sengaja akan bikin gaduh, dengan memancing emosi warga, untuk mempercepat demo.
"Kami katakan dipertemuan itu. Jika memang DLH Kota Malang akhirnya menutup mata dengan penderitaan warga kami, ya kami minta izin jika nanti warga kami akan bawa bekal makanan sambil duduk-duduk di sepanjang jalan yang dilalui truk sampah ke TPA itu," ungkap Tekat.
Tekat mengaku kesal karena dirinya yang jadi tempat mengadu warga, yang tiap hari merasakan bau badek, serbuan lalat ke rumahnya, dan butuh air bersih.
Namun, itu malah dibalas dengan jawaban Noer Rahman yang menyakitkan seperti itu.
Padahal, TPA itu juga mencetak uang karena menghasilkan PAD Rp 25 miliar per tahun.
Namun, baik Noer Rahman maupun Wahyu Hidayat, Wali Kota Malang, seperti tutup mata.
Dan, itu tak sesuai dengan janji Wahyu, saat jadi Pj dulu, yang siap membuatkan sumur artesis ketika warga akan menutup jalan masuk ke TPA itu.
"Iya, memang hasil sidak kemarin itu seperti itu (DLH Kota Malang), berdalih nggak berani menganggarkan buat pengadaan sumur artesis," ungkap Ahmad Zulfikar yang biasa dipanggil Afi itu.
Bukan cuma Tekat yang emosi, namun Abah Sukir, tokoh masyarakat Desa Pandanlandung, juga mengaku gemes dengan pernyataan Noer Rahman itu.
Jika tak percaya penderitaan warga yang terdampak pencemaran limbah, lanjut dia, pegawai DLH datang siang hari ke desa yang terdampak limbah itu, biar merasakan dikerubungi lalat yang suaranya juga bikin bergidik itu.
"Wong, PAD TPA sebanyak itu (Rp 25 miliar per tahun dan belum pendapatan lain-lain), masa buatkan warga sumur artesis Rp 300 juta saja, dibuatkan aturan yang tak bisa."
"Pak Wali Kota itu kan mantan Sekda Kabupaten Malang mestinya pahamlah sama penderitaan kami."
"Wong, pencemaran ini terjadi sudah lama atau saat dirinya masih jadi kepala dinas PU dulu," tuturnya.
sumur artesis
TPA Supit Urang
Dinas Lingkungan Hidup
Kota Malang
Kabupaten Malang
Kecamatan Wagir
SURYAMALANG.COM
Wahyu Hidayat
Prakiraan Cuaca Malang Raya Jatim Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025: Kota Udara Kabur, Kabupaten Cerah |
![]() |
---|
Insiden Berdarah Sesama Pedagang di Pasar Senenan Jember, Korban Terkapar Kena Bacok, Pelaku Diciduk |
![]() |
---|
Bangunan SD di Kecamatan Gondang Nganjuk Dilalap si Jago Merah Gegara Aktivitas Bakar-bakar Sampah |
![]() |
---|
Sound Horeg di Lumajang Bikin Nyawa Melayang, Keluarga Korban Tak Ingin Ada Proses Hukum |
![]() |
---|
Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umroh, Lakukan Uji Coba 4 Kali dalam Sebulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.