Info Malang

PBSI Siapkan Ubed dan Alwi Gantikan Jonatan Christie dan Chico Aura di Olimpiade 2028 Los Angeles

PBSI mempersiapkan dua pemain muda, Mohammad Zaki Ubaidillah (Ubed) dan Alwi Farhan menggantikan Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.

Editor: iksan fauzi
PBSI
REGENERASI : Foto konferensi pers pengumuman keluarnya Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo dari Pelatnas PBSI digelar di lobi Pelatnas Cipayung, Kamis (15/5/2025). Konferensi tersebut dihadiri oleh moderator Yuni Kartika, Kabid Binpres PBSI Eng Hian, Chico Aura Dwi Wardoyo, Jonatan Christie, dan Wakil Ketua Umum I PBSI Taufik Hidayat (dari kiri ke kanan). PBSI menyiapkan Ubed dan Alwi Farhan menggantikan Jonatan Christie dan Chico Aura untuk Olimpiade 2028. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mempersiapkan dua pemain muda, Mohammad Zaki Ubaidillah (Ubed) dan Alwi Farhan untuk regenerasi usai hengkangnya Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. 

Sebelumnya, Jonatan Christie alias Jojo dan Chico Aura Dwi Wardoyo memutuskan mundur dari pelatihan nasional (pelatnas) PBSI karena memilih menjajaki karier profesional.  

Ubed dan Alwi kini digadang-gadang menjadi penerus Jojo dan Chico di sektor tunggal putra. 

Wakil Ketua Umum 1 PBSI, Taufik Hidayat, mengungkapkan target terbesar PBSI pasca ditinggal Jojo dan Chico adalah Olimpiade 2028 Los Angeles. 

Namun, Taufik mengungkapkan bahwa Ubed dan Alwi tak serta merta langsung turun di turnamen besar. 

Keduanya akan lebih dulu digembleng di kompetisi level bawah untuk mengasah kemampuan, sekaligus mendongkrak peringkat dunia.

“Tetapi yang perlu dipahami dan diketahui juga bahwa atlet itu tidak bisa instan, kami perlu berproses,” ungkap Taufik kepada Bolasport.com saat ditemui di Pelatnas PBSI, Jakarta Timur, Kamis (15/5/2025). 

Misalnya untuk Ubed, PBSI berencana untuk untuk menurunkannya di turnamen level kecil terlebih dahulu. 

“Nah yang tadi Bapak Binpres (Eng Hian) sebut, Ubed main di turnamen level kecil karena ingin menaikkan dulu peringkat,” lanjutnya. 

Di tengah upaya membangun regenerasi baru, PBSI juga menyatakan sikap terbuka terhadap kritikan. 

Meski kerap ditanya ditanya mengapa PBSI prestasinya menurun, Taufik mengaku PBSI tak anti kritik. 

“Saat orang selalu bertanya kenapa PBSI itu prestasinya menurun, tidak pernah ada yang juara, itu masih level-level atas, seperti Jonatan, Ginting, dan Fajar/Rian. Orang luar tidak pernah melihat proses di bawahnya. Media juga begitu,” ujarnya. 

Wakil Ketua Umum 1 PBSI itu sebut PBSI siap dikritik untuk membangun dan menambah motivasi.  

“Kami tidak anti dikritik. Kami siap dikritik untuk membangun dan menambah motivasi. Saya juga selalu memberi motivasi ke atlet-atlet, ayo, kitanya dikritik terus.”

Namun, ia juga mengingatkan tak semua informasi internal bisa dibuka ke publik. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved