Unitri Malang Wisuda Ratusan Mahasiswa, Rektor Dorong Lulusan Jadi Pencipta Lapangan Kerja

Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang meluluskan 400 mahasiswa dalam prosesi wisuda ke-48 yang digelar di kampus, Sabtu (24/5/2025)

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
WISUDA - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang meluluskan 400 mahasiswa dalam prosesi wisuda ke-48 yang digelar di kampus, Sabtu (24/5/2025). Rektor Unitri, Prof Eko Handayanto, menekankan pentingnya peran lulusan sebagai agen perubahan, terutama bagi daerah-daerah asal mereka yang mayoritas berada di luar Pulau Jawa. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang meluluskan 400 mahasiswa dalam prosesi wisuda ke-48 yang digelar di kampus, Sabtu (24/5/2025).

Acara tersebut berlangsung khidmat dengan kehadiran para wisudawan, keluarga, serta civitas akademika.

Rektor Unitri Malang, Prof Eko Handayanto, menekankan pentingnya peran lulusan sebagai agen perubahan, terutama bagi daerah-daerah asal mereka yang mayoritas berada di luar Pulau Jawa.

“Kami bersyukur bisa menjadi pionir ke depan, karena saya yakin mereka itu kebanyakan dari luar Jawa."

"Ada daerah-daerah yang secara geografis maupun ekonomi lebih berat dibandingkan Jawa. Sehingga saya yakin mereka akan lebih tangguh untuk bisa berbakti di masyarakat,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).

Eko juga menegaskan bahwa lulusan tidak harus kembali ke daerah asal jika tidak tersedia peluang yang memadai.

Ia mencontohkan perubahan paradigma dari seorang bupati di kalimantan yang dahulu berharap putra-putrinya kembali ke daerah, namun akhirnya membebaskan mereka untuk berkarier di mana saja.

“Tidak harus di daerah, yang penting mereka bisa mandiri, bisa berbakti di mana saja di seluruh wilayah NKRI, bahkan mungkin sampai ke luar negeri,” katanya.

Untuk mendukung kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja, Unitri rutin menggelar pelatihan karier setiap akhir semester, bertepatan dengan momen wisuda. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh calon wisudawan, tetapi juga terbuka bagi alumni.

Dalam pelatihan tersebut, Unitri menghadirkan profesional dari berbagai industri untuk memberikan pembekalan keterampilan dan wawasan seputar dunia kerja.

“Kami mengundang para profesional untuk memberikan pelatihan, termasuk praktik job interview dan open recruitment langsung dari perusahaan. Lebih dari 60 persen peserta pelatihan terserap ke dunia kerja,” jelas Eko.

Unitri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan, terutama di sektor kelapa sawit, mengingat banyaknya mahasiswa yang berasal dari daerah penghasil komoditas tersebut. Kerja sama ini dinilai sangat membantu meningkatkan daya serap lulusan ke dunia kerja.

Meski begitu, Eko mengakui tantangan besar yang dihadapi lulusan perguruan tinggi saat ini, minimnya lapangan kerja yang tersedia. Ia menyebut, setiap tahun sekitar 20 ribu sarjana lulus di Kota Malang, yang turut memperketat persaingan di dunia kerja.

“Lulusan kita harus bangkit dan berusaha. Jangan hanya berharap dilatih, tapi harus siap bekerja,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kompetensi non-teknis seperti kepemimpinan, keaktifan organisasi, dan kemampuan berpikir kritis. Menurutnya, universitas tidak sekadar mencetak tenaga kerja teknis, melainkan membekali mahasiswa dengan wawasan dan kepercayaan diri untuk beradaptasi di berbagai bidang.

“Kita bukan lembaga kursus. Universitas membekali mereka dengan cara berpikir luas, bukan hanya keahlian sempit. Yang penting mereka lebih percaya diri dan kreatif sebagai sarjana,” pungkasnya.

Salah satu wisudawan terbaik, Salahudin dengan nilai IPK 3,94 mengatakan dirinya tak pernah membayangkan menjadi lulusan terbaik. Wisudawan Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang ini berasal dari Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kesannya tidak menyangka sih bisa jadi lulusan terbaik. Cuma karena IPK-nya lumayan tinggi, akhirnya terpilih sebagai lulusan terbaik,” ujar Salahuddin saat ditemui usai prosesi wisuda.

Meski tidak memberikan pidato di hadapan para wisudawan, prestasi akademik Salahudin sudah berbicara banyak. Selama kuliah, ia dikenal aktif sebagai asisten Program Studi Keperawatan sejak semester 3 hingga semester 8. Kesempatan itu ia manfaatkan untuk mengasah kemampuan akademik sekaligus keterampilan praktis di dunia keperawatan.

“Sebagai asisten, saya banyak terlibat dalam kegiatan program studi, termasuk pendampingan praktikum dan penggunaan alat-alat keperawatan,” jelasnya.

Tak hanya unggul secara akademik, Salahudin juga aktif menambah pengalaman kerja sebagai perawat home care. Ia pernah menangani berbagai pasien dengan kebutuhan khusus, mulai dari perawatan luka, pasien diabetes melitus, hingga pasien pasca stroke. Pengalaman tersebut ia jalani secara mandiri di sela-sela masa kuliah.

“Sekarang ini saya masih bekerja sebagai perawat home care untuk pasien pasca stroke,” katanya.

Rencananya, setelah menyelesaikan studi sarjana, Salahudin akan melanjutkan ke jenjang profesi perawat (Ners), sekaligus mempersiapkan studi lanjut ke jenjang magister (S2). Ia juga tetap ingin menekuni dunia home care yang telah memberinya banyak pengalaman praktis di lapangan. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved