Pungli di Sekolah

DUGAAN Pungli di SMKN 1 Tuban Senilai Rp 1,2 Juta, Siswa Tak Dapat Nomor Ujian jika Belum Bayar

Dugaan adanya pungutan liar ( pungli) di SMKN 1 Tuban dengan nominal jutaan rupiah disampaikan oleh orang tua siswa.

Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/Muhammad Nurkholis
DUGAAN PUNGLI : Tampak depan SMKN 1 Tuban, salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Tuban yang terletak di Jalan Mastrip Tuban, Rabu (28/5/2025). Diduga ada praktik pungli di SMKN 1 Tuban, siswa tak dapat nomor ujian jika belum bayar iuran partisipasi masyarakat senilai Rp 1,2 juta. 

Laporan Reporter SURYAMALANG.COM dari Tuban, Muhammad Nurkholis

SURYAMALANG.COM | TUBAN - Dugaan adanya pungutan liar ( pungli) di SMKN 1 Tuban dengan nominal jutaan rupiah disampaikan oleh orang tua siswa.

Jika tidak bisa melunasi pembayaran yang telah ditetapkan, siswa bersangkutan tidak akan mendapat nomor ujian

Pihak yang melakukan dugaan pungli di SMKN 1 Tuban ini mengatasnamakan sumbangan Partisipasi Masyarakat (PM). 

Seorang wali murid SMKN 1 Tuban, M mengatakan jika dugaan pungli telah terjadi sejak tahun pertama anaknya masuk di SMKN 1 Tuban

“Sejak kelas 10 sudah ada,” ujar orang tua siswa berinisial M, Rabu (28/5/2025).

Ia memaparkan, saat anaknya kelas 10, pihak yang mengatasnamakan SMKN 1 Tuban meminta PM sebesar Rp 4 juta.

Pihak tersebut berdalih uang itu akan dipakai untuk pemavingan sekolahan dan pembayaran Guru Tidak Tetap (GTT).

M lantas menyebutkan nominal itu berubah menjadi Rp 1,2 Juta ketika anaknya naik di bangku kelas 11.

“Untuk saat ini kelas 11, nominalnya menjadi Rp 1,2 dalam satu tahun,” imbuhnya.

M juga menjelaskan beberapa kali saat mendekati ujian, anaknya akan diancam tidak diberi nomor ujian karena belum melunasi iuran tersebut.

“Beberapa kali diancam tidak diberi nomor ujian,” katanya.

Sementara itu saat reporter SURYAMALANG.COM mencoba mengkonfirmasi ihwal dugaan pungli ini, petugas resepsionis bernama Ilfi menuturkan, bahwa Kepala sekolah SMKN 1 Tuban Sucipto tidak berada di sekolahan. 

Begitupun dengan humas sekolahan juga sedang berada di Kecamatan Singgahan untuk menjalani pelatihan.

“Kepala sekolah tidak berada di sekolahan, humas sedang pelatihan di Singgahan,” ucapnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved