Pengakuan Ahli IT, Rismon Cs Pakai Dokumen Pribadinya Tuding Skripsi Jokowi, Ditelepon Tak Berkutik

Pengakuan Ahli IT Rismon Cs pakai dokumen pribadinya untuk tuding skripsi Jokowi palsu, kini ditelepon tak berkutik, ketar-ketir?

|
X @Rismon Sianipar/Youtube Bang Billy official
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Tangkapan layar ahli IT Josua M Sinambela (KANAN) yang membongkar kedok Rismon Cs soal analisa ijazah dan skripsi Jokowi. Analisa Josua membuat Rismon ketar-ketir, disadur pada Minggu (1/6/2025); Foto (KIRI) skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Gadjah Mada (UGM). 

SURYAMALANG.COM, - Ahli Digital Forensik sekaligus Ahli IT, Josua M Sinambela memberikan pernyataan terkait Rismon Cs pakai dokumen pribadinya untuk membuat tudingan terhadap skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Kini setelah ijazah dan skripsi Jokowi dinyatakan asli oleh Bareskrim Polri, ahli digital forensik, Rismon Sianipar dan pakar telematika, Roy Suryo masih meragukan hal tersebut. 

Josua M Sinambela lantas membongkar seluk beluk Rismon dalam menyampaikan pendapatnya terkait skripsi dan ijazah Jokowi selama ini. 

Sebagai lulusan S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2005 dan mendapatkan gelar S2 dari kampus yang sama tahun 2008, Josua tentu punya dokumen ijazah. 

Baca juga: Terobosan Roy Suryo Bandingkan Ijazah Jokowi dengan 3 Ijazah Lain, Hasilnya Huruf Ini Tidak Identik

Dalam postingan-nya di media sosial awal Mei 2025 lalu, Josua sempat membocorkan kebohongan kubu Rismon soal klaim skripsi Jokowi.

Semua bukti yang diperlihatkan kubu Rismon Cs, menurut Josua adalah dokumen pribadinya.

"RHS (Rismon) ternyata menggunakan dokumentasi Video/Foto milik saya yang pernah saya kirimkan ke dia" ungkap Josua melansir TribunnewsBogor.com, Minggu, (1/6/2025).

 "Dengan menampilkan beberapa skripsi saja hanya untuk pembenaran asumsi asumsi liarnya dan diaku-aku miliknya" terangnya.

"Saya bisa pastikan dia (Rismon) tidak pernah melihat skripsi jokowi dan teman teman seangkatan sebelum tanggal 15 April di UGM" lanjutnya.

"Semua foto, video dokumentasi yang saya lakukan masih dilengkapi metadatanya, dan tersimpan di HP Pribadi dan Memory Camera Canon saya," jelas Josua. 

Penjelasan Josua

Kini, setelah polemik ijazah dan skripsi Jokowi berkembang hingga ke ranah hukum, Josua muncul ke publik dalam versi wawancara di kanal Youtube Bang Billy Official, Minggu (1/6/2025).

Josua membongkar kedok Rismon yang selalu koar-koar menuding ijazah Jokowi palsu.

"Yang membuat saya ikut bersuara terhadap kasus ini, dimulai dari postingan beberapa rekan saya kolega saya di UGM yang berupaya meluruskan analisis-analisis yang diberikan si Rismon" ungkapnya.

"Rekan dosen ini mencoba menunjukkan bahwa analisis itu tidak benar, analisis dia tidak benar" lanjutnya. 

"Karena pada saat pertama kali muncul, Rismon menganalisis ijazah Jokowi, dia pertama kali meyakini kalau gambar ijazah itu palsu. Dari mana? dari fontnya, dari nomor ijazahnya enggak lengkap enggak ada fakultasnya, dibandingkan dengan Bambang Prastowo," terang Josua.

Baca juga: Roy Suryo Ngamuk Dituding Dapat Bayaran Soal Polemik Ijazah Palsu Jokowi, Siap Digantung di Monas

Josua mengaku, sangat tahu persis hal-hal apa saja yang diklaim Rismon telah ia teliti.

Menurut Josua, semua hal yang diteliti Rismon itu tidak berdasar. 

Sebab sejatinya Josua sendiri telah memeriksa langsung perbedaan ijazah Jokowi dengan teman seangkatannya dan tidak ada perbedaan.

"Yang dianalisis dia (Rismon) nomor (ijazah) enggak ada, karena memang difotokopian sehingga tidak muncul" jelasnya. 

"Kemudian fakultasnya tidak lengkap, ternyata zaman itu ijazah setiap fakultas cetak masing-masing, makanya beda-beda, 40 tahun yang lalu itu berbeda, memang ada template tapi tidak sama persis," imbuh Josua. 

Lebih lanjut, Josua merespons tudingan Rismon yang mempersoalkan font di ijazah Jokowi.

Menurut Josua, terkait font di ijazah itu adalah kewenangan percetakan.

"Dia menganalisis font-nya, awalnya font ijazah pun dianggap dia tidak mungkin ada Times New Roman" paparnya. 

"Padahal itu udah kelihatan itu bukan cetakan dari printing atau komputer, tapi itu dari percetakan yang punya teknologi sangat jauh" terang Josua.

"Kita bisa lihat buku zaman dulu, buku-buku sudah zaman modern," ungkapnya.

Tentang Skripsi

Beralih soal skripsi Jokowi yang diributkan Rismon, Josua tertawa.

Josua lantas mengurai kesalahan fatal dari Rismon yang mengaku telah meneliti keaslian skripsi Jokowi.

"Kembali ke skripsi, ini yang menarik. Ketika dia (Rismon) mengatakan font-nya hebat sekali kok Times New Roman. Saya enggak tahu bagaimana dia menganalisis itu" jelasnya. 

"Kalau kita ukur bagian dari halaman pengesahan itu tidak sama sekali presisi kok kiri dan kanan, dari situ sudah ketahuan kalau itu bukan dari Microsoft Word. Tapi dia menggunakan cetakan"

"Dan itu juga setelah kita lakukan, saya melihat semua skripsi teman-temannya. Saya minta izin ke Fakultas Kehutanan, melihat skripsi teman-teman Jokowi," ujar Josua.

Baca juga: Rencana Roy Suryo Jika Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Akan Lakukan Pengecekan Sampai Terbukti Asli

Semua pernyataan yang disampaikan Rismon kata Josua adalah tidak ada bukti validnya.

"Saya mendokumentasi 40 lebih skripsi tahun 70-an, tahun 79 sampai 80 sekian yang saya temukan apa? saya membandingkan skripsi teman-temannya (Jokowi)" kata Josua.

"Dari beberapa foto yang saya dapatkan dari internet, skripsi Jokowi itu kelihatan ada pembatasnya, dari Perdana" lanjutnya.

"Dari situ kita bisa tahu, ini dicetak atau dijilidkan di percetakan jasa bernama Perdana," tegas Josua.

"Bukan hanya di fakultas kehutanan saya ternyata, bahkan ada dari fakultas sastra, jadi ada banyak dari mahasiswa lain yang mencetak skripsinya di Perdana, dan itu sama semua cetakannya"

"Dari situ saya punya feeling, jadi asumsi yang disebut Rismon, ini hanya bisa diproduksi tahun 90-an, itu sudah terbantahkan semua," sambung Josua.

Ditelepon Tak Berkutik

Terkait hal itu, Josua mengaku sempat menghubungi Rismon langsung agar sadar perbuatannya menyebut ijazah dan skripsi Jokowi palsu salah besar.

Namun peringatan yang diurai Josua tidak digubris Rismon.

Bak ketar-ketir, Rismon kabarnya malah memblokir nomor kontak Josua.

"Saya menghubungi dia (Rismon) untuk menyadarkan dia bahwa asumsi dia itu tidak benar, bahwa teman-teman yang lain juga menggunakan font yang sama (dengan skripsi Jokowi)" ungkapnya. 

"Karena itu tidak mungkin dipalsukan semua dan dokumentasi ini yang saya kirimkan ke dia, tujuan saya untuk menyadarkan dia bahwa asumsi dia tidak benar. Tapi apa yang dilakukan dia (Rismon)? saya diblokir," imbuh Josua.

Rismon seolah tidak berani berdebat dengan Josua terkait keaslian skripsi Jokowi tersebut.

"Awalnya kita berdebat lewat komunikasi, saya ajak dia datang, saya bisa tunjukkan semuanya, tapi apa yang dia (Rismon bilang) 'semuanya palsu, buktinya enggak ada tanda tangan'," ujar Josua.

"Nah memang dia akan beralih, setelah font terbantahkan, dia lari ke tanda tangan. Inilah orang yang mencari pembenaran, bukan kebenaran" lanjutnya.

"Padahal sebagai ahli forensik, kita mengungkap fakta. Tidak ada asumsi di sana," kata Josua.

Sindiran Untuk Rismon

Josua pun menyindir Rismon yang selama ini disebut sebagai Ahli Digital Forensik seperti Josua.

Kata Josua, Rismon sejatinya minim pengalaman terkait profesi ahli digital forensik tersebut.

"Yang disebut ahli itu adalah orang yang berpengalaman dan diakui pendapatnya, penelitiannya dan digunakan untuk membuat keputusan di pengadilan" urainya. 

"Rismon menganggap dirinya ahli, padahal setahu saya hanya dua kasus yang ditangani dia, itu pun dari pihak penasehat hukum" ujar Josua.

"Yang pertama kasus Jessica Mirna, kedua kasus Vina. Yang menarik, pengacara tim Vina menghubungi saya dulu karena tidak ada bahan yang saya forensik, saya hanya dimintai pendapat," tegasnya.

Postingan Rismon

Sebelumnya, Rismon Sianipar menyoroti penggunaan teknologi percetakan yang sangat modern dalam pembuatan lembar pengesahan skripsi Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 1985.

Pernyataan itu disampaikan Rismon menanggapi laporan dugaan pemalsuan skripsi Jokowi

“Pemilik percetakan Perdana, siap-siap Anda akan dipanggil ke pengadilan atas laporan skripsi palsu ke Bareskrim dan pengadilan perdata Jakarta,” tegas Rismon dikutip dari laman X pribadinya.

Rismon juga menantang pihak-pihak terkait untuk membuktikan dan merekonstruksi lembar pengesahan skripsi Jokowi yang disebutnya menggunakan teknologi sangat modern di masa itu.

“Anda harus membuktikan dan merekonstruksi lembar pengesahan skripsi Jokowi yang menggunakan teknologi sangat modern di tahun 1985!” ujarnya.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi mengenai alamat percetakan yang digunakan Jokowi saat itu. 

Namun, berdasarkan informasi yang beredar, percetakan yang dikaitkan dengan skripsi Jokowi bernama Perdana Printing dan berlokasi di Kecamatan Ngemplak, Yogyakarta.

Saat ini, percetakan tersebut dikabarkan tidak lagi beroperasi dan telah berubah fungsi.

(Tribunbengkulu.com)

Ikumi saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved