Kota Malang

Yai Mim Bawa Bukti Video Fitnahan Cabul untuk Dilaporkan ke Polisi, Sahara Terancam Pasal berlapis

Yai Mim bawa bukti video fitnahan cabul untuk melaporkan Sahara ke Polresta Malang.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOLASE Instagram dan KOMPAS.com/ Nugraha Perdana
YAI MIM VS SAHARA - Yai Mim bawa bukti video fitnahan cabul untuk laporkan Sahara ke polisi. 

SURYAMALANG.COM - Perseteruan antara Yai Mim Vs Sahara perkara tanah wakaf di Kota Malang kini memasuki babak baru. 

Imam Muslimin alias Yai Mim akhirnya melaporkan Sahara kepada polisi. 

Terbaru Yai Mim menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Malang Kota pada Selasa (7/10/2025).

Pemeriksaan tersebut terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkannya terhadap pemilik akun TikTok sahara vibes.

Adapun tim kuasa hukum membawa serta 40 item alat bukti berupa konten video dari akun TikTok terlapor yang dinilai berisi ujaran kebencian dan fitnah. 

"Alat bukti yang kita hadirkan itu konten yang diposting oleh Sahara Vibes. Itu konten-konten yang berisi ujaran kebencian, fitnah, dan lain sebagainya," kata Agustian Anggi Siagian, salah satu kuasa hukum Yai Mim, Selasa (7/10/2025) melansir dari Kompas.com.

YAI MIM VS SAHARA - Imam Muslimin atau Yai Mim (KIRI) saat ditemui dikediamannya di Perumahan Joyogrand, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025). Sahara (KANAN) saat memberikan keterangan usai membuat laporan tambahan di Polresta Malang Kota, Rabu (8/10/2025). Tampak depan rumah Yai Mim (TENGAH). Begini penampakan rumah Yai Mim, Sahara dan lahan jalan pemicu konflik.
YAI MIM VS SAHARA - Imam Muslimin atau Yai Mim (KIRI) saat ditemui dikediamannya di Perumahan Joyogrand, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025). Sahara (KANAN) saat memberikan keterangan usai membuat laporan tambahan di Polresta Malang Kota, Rabu (8/10/2025). Tampak depan rumah Yai Mim (TENGAH). Begini penampakan rumah Yai Mim, Sahara dan lahan jalan pemicu konflik. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan/Purwanto)

Ia mencontohkan, fitnah tersebut antara lain tuduhan bahwa kliennya adalah seorang cabul dan telah menghasut mahasiswa untuk berdemonstrasi di kediaman terlapor.

Usai pemeriksaan Yai Mim, penyidik langsung melanjutkan pemeriksaan terhadap istrinya, Rosyida Vignesvari, sebagai saksi tambahan dalam kasus yang sama. 

Selain laporan utama terkait pencemaran nama baik, pihak Yai Mim secara resmi juga melayangkan 2 laporan tambahan.

Laporan pertama berkaitan dengan dugaan persekusi yang ditujukan sekitar 5 orang, termasuk pemilik akun TikTok sahara vibes beserta suaminya, serta juga turut pihak RT dan RW setempat.

"Terkait dua laporan tambahan, yang pertama nama-nama yang sudah kita sebutkan kemarin kita masukan laporan," ujar Fahrudin Umasugi, anggota tim kuasa hukum lainnya. 

Laporan kedua yang diajukan adalah dugaan penistaan agama. Sebagai informasi, untuk laporan penistaan agama, pasal yang diajukan Pasal 156a huruf a KUHP dan turut serta melakukan atau menyuruh melakukan tindak pidana, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 KUHP.

Sedangkan, untuk pelaporan persekusi, pasal yang dilaporkan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan yang disertai ancaman kekerasan atau paksaan. 

Lalu Pasal 336 KUHP tentang ancaman pembunuhan dengan maksud menakut-nakuti atau Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka atau rasa.

Pasal ketiga Pasal 167 ayat (1) KUHP tentang memasuki pekarangan atau rumah orang lain tanpa izin dengan melawan hukum. Lalu pasal keempat Pasal 406 ayat (1) KUHP tentang perusakan barang milik orang lain, termasuk pembakaran benda-benda di rumah korban.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved