Plot Twist: Ucapan Rismon Mengakui Ijazah Jokowi Tidak Palsu, Publik yang Selama Ini Salah Terka?
Plot twist: ucapan Rismon Sianipar mengakui ijazah Jokowi tidak palsu, makin blunder usai kasus terungkap, publik yang selama ini salah terka?
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Plot twist muncul setelah kebenaran mengenai ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) satu-per satu terungkap diawali dari pernyataan Bareskrim Polri yang memastikan ijazah tersebut asli.
Ahli digital forensik, Rismon Sianipar yang selama ini tegas menyebut ijazah S1 Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) palsu, mulai meluruskan tuduhannya.
Namun tindakan Rismon Cs sudah terlalu jauh, hingga Jokowi memutuskan melaporkan lima orang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebutkan lima nama yang ada dalam laporan Jokowi antara lain Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Eggi Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Baca juga: Saya Percaya Allah SWT, Pengakuan Roy Suryo Alami Hal di Luar Nalar di Saat Polemik Ijazah Jokowi
Pokok perkara yang dilaporkan Jokowi yakni Pasal 310 tentang pencemaran nama baik dan penghinaan serta Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik.
Publik yang Selama Ini Salah Terka?
Saat ngobrol dengan ahli psikologi forensik Reza Indragiri, Rismon Sianipar mengakui ijazah Jokowi tidak palsu, namun hanya metode pengujiannya yang keliru.
Rismon diketahui menguji keaslian ijazah Jokowi dari foto yang diunggah oleh Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama melalui media sosial X.
Oleh Rismon dan Roy Suryo, foto ijazah tersebut kemudian diuji dan disimpulkan ijazah Jokowi palsu.
Sejumlah ahli forensik mengatakan, gambar atau foto, apalagi yang didapatkan dari medsos, tidak bisa dijadikan pegangan untuk membuktikan keaslian sebuah dokumen.
Sebab, bisa saja gambar atau foto tersebut telah di-edit atau terjadi bias (ketidakakurasian dalam data gambar).
Baca juga: Tuduhan Foto di Ijazah Jokowi Adalah Potret Sepupunya Hari Mulyono Terbantah, Faktanya Beda Jauh
Itu sebabnya ahli psikologi forensik Reza Indragiri mempertanyakan kesimpulan ahli digital forensik, Rismon Sianipar yang menyimpulkan ijazah Jokowi palsu.
Padahal, kata Reza, Rismon belum mengecek secara langsung ijazah fisik Jokowi tersebut.
"Kesimpulannya ijazah itu palsu? bagaimana mungkin bisa sampai kesimpulan ijazah palsu" tanya Reza melansir Tribunnews.com, Rabu (4/6/2025).
"Bang Rismon sendiri mengakui kan bang Rismon tidak pernah memegang ijazah Jokowi kan," lanjutnya.
Rismon lantas membeberkan niatnya hanya untuk memberi edukasi kepada masyarakat.
"Saya ingin mengedukasi publik bahwa apa yang diklaim di medsos Dian Sandi ini ijazah Jokowi asli, fotonya ini, ya saya bantah," katanya.
Rismon pun tetap pada pendiriannya, yakni dalam pengujian lewat aplikasi menyatakan foto ijazah Jokowi dalam postingan Dian Sandi adalah palsu.
"Bahwa berdasarkan ELA itu banyak sekali potensial edit. Terutama copypaste, sebaran dari kompresinya itu tidak seragam, maka itu potensial edit sangat tinggi,” papar Rismon.
“Bahkan saya uji hampir 70 persen, lewat 50 persen maka kita harus menyimpulkan itu cenderung fake," katanya lagi.
Baca juga: Penyebab Flek Hitam di Wajah Jokowi sampai Dituduh Autoimun Terbantah, Ajudan: Proses Penyembuhan
Dari ucapan Rismon, Reza Indragiri mengambil kesimpulan berarti bukan ijazah Jokowi yang palsu, tapi foto postingan Dian Sandi yang bermasalah.
"Mungkin akan aman kalau kalimat bang Rismon bukan ijazah Jokowi palsu. Kalimatnya begini ijazah Jokowi yang diperlihatkan oleh Dian Sandi itu palsu. Nah itu baru mungkin," kata Reza.
Rismon sendiri mengakui selama ini yang palsu bukan ijazah Jokowi, melainkan foto postingan di medsos tersebut.
"Memang itu kan, kan selalu dalam apa, ijazah Jokowi yang diklaim asli oleh Dian Sandi kita harus jawab, lewat apa? Ya bukan lewat subjektif oh itu palsu,” papar Rismon.
“Ada tools, error level analisis, mendeteksi sebaran kompresi dari citra digital itu dan memang banyak sekali terdeteksi itu hasil editan," kata Rismon.
"Kalau polisi punya ahli kan pasti juga medeteksi yang sama. Jadi itu menjawab yang di media sosial kita harus hati-hati, siapapun mengatakan itu klaim ya sudah kita uji," tambahnya.
Pendapat Pakar IT
Terpisah, Ahli Digital Forensik dan Pakar IT, Josua M Sinambela menerangkan objek penelitian tidak bisa barang fisik lalu difoto dan foto tersebut yang diuji.
"Pemeriksaan digital forensik hanya bisa dilkukan pada dokumen atau data digital,” kata Josua.
“Misal ada foto kemudian Anda foto jadi digital kemudian anda analisi ELA dan lainnya, itu tidak berdasar. Tidak bisa dilakukan analisis terhadap ini, terutama masalah keaslian," lanjutnya.
"Misalnya ijazah terus difoto kemudian dianalisis dan itu membuktikan bahwa ini palsu atau tidak," tambahnya.
Baca juga: Terobosan Roy Suryo Bandingkan Ijazah Jokowi dengan 3 Ijazah Lain, Hasilnya Huruf Ini Tidak Identik
Menurut Josua, foto tersebut hanya bisa digunakan sebagai petunjuk.
"Foto yang bisa kita gunakan hanya untuk melihat petunjuk siapa yang mengeluarkan ijazah tersebut, tanggal berapa, siapa yang tandatangan, ada capnya atau tidak” jelasnya.
“Nanti bisa dibandingkan ijazah Jokowi atau Rismon misalkan. Ijazah Rismon sama gak dengan. Kita gak bisa melakukan analisis yang berbau digital forensik karena dokumennya," kata Josua.
Postingan Dian Sandi Diakui Jokowi
Setelah menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi, Kader PSI, Dian Sandi menceritakan pengakuan Jokowi.
Dian Sandi menyebut Jokowi telah mengakui sendiri jika postingan ijazah di X memang benar ijazahnya.
“Kalau ijazah yang saya upload itu kan memang kemarin waktu pertemuan dengan Pak Jokowi yang di Solo, kan beliau yang menyampaikan, melalui saya tentunya, bahwa memang itu ijazahnya,” kata Dian di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: Pengakuan Ahli IT, Rismon Cs Pakai Dokumen Pribadinya Tuding Skripsi Jokowi, Ditelepon Tak Berkutik
Menurut Dian, penegasan dari Jokowi itu menjadi dasar, tidak ada maksud darinya menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan.
“Yang saya posting sudah diakui sama pemiliknya, yang Bareskrim juga sudah mengakui bahwa Pak Jokowi itu asli ijazahnya,” lanjut Dian.
Dalam pernyataannya, Dian juga menyinggung hasil pemeriksaan Bareskrim Polri sebelumnya yang menyebut ijazah milik Presiden Jokowi adalah asli.
Dian menilai hal itu semestinya menjadi penegas polemik ijazah palsu tidak perlu berlanjut.
Keterangan Polda Metro Jaya
Hingga kini, Polda Metro Jaya masih melanjutkan penyelidikan kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu Jokowi.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, proses pendalaman perkara ini membutuhkan kecermatan serta ketelitian.
“Proses pendalaman ini membutuhkan waktu, kecermatan, dan ketelitian,” ujar Ade Ary, Rabu (4/6/2025).
Ade Ary menuturkan, tim penyidik terus mengumpulkan fakta dan bukti guna membuat terang kasus ini.
Baca juga: Curahan Hati Jokowi Dulu Diam sampai Kesabarannya Habis Laporkan Roy Suryo Cs: Saya Rakyat Biasa
Salah satu bahan yang dianalisis adalah hasil uji forensik atas keaslian ijazah Jokowi yang dilakukan oleh Bareskrim Polri.
“Hasil forensik tersebut menjadi bagian dari analisis penyidik, karena perkara ini berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik yang diatur dalam KUHP dan UU ITE,” jelasnya.
Setelah semua fakta dan bukti dikumpulkan, penyidik bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah ada unsur tindak pidana.
“Gelar perkara akan dilakukan setelah seluruh fakta terkumpul, untuk memastikan apakah ada dugaan tindak pidana. Kami mohon waktu, tim masih bekerja,” kata Ade Ary.
Baca juga: Roy Suryo Ngamuk Dituding Dapat Bayaran Soal Polemik Ijazah Palsu Jokowi, Siap Digantung di Monas
Kasus ini bermula dari temuan Jokowi terkait dugaan fitnah yang beredar di media sosial pada 26 Maret 2025.
Pada saat itu, Jokowi sedang berada di Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Pelapor selaku korban mengetahui adanya video di media sosial yang berisi pernyataan fitnah dan pencemaran nama baik,” ungkap Ade Ary, Kamis (15/5/2025).
Fitnah tersebut berkaitan dengan keabsahan ijazah sarjana Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam laporannya, Jokowi menyebut lima orang yang diduga menyebarkan pernyataan fitnah.
Jokowi lalu meminta ajudan serta tim kuasa hukumnya untuk mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai platform media sosial, serta memperingatkan pihak-pihak yang menyebarkan tudingan tersebut.
Setelah bukti dirasa cukup, Jokowi melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025.
(WartaKotalive.com/SerambiNews.com)
Ikumi saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Kehebatan Marsma TNI Fajar Adriyanto Kejar Pesawat Tempur AS, Pesawat Kalah Canggih Tak Mau Kalah |
![]() |
---|
Pesan Yulianus Paonganan untuk Jokowi Bebas Berkat Prabowo Akibat Menghina, 10 Tahun yang Melelahkan |
![]() |
---|
Keinginan Terakhir Diplomat Arya Daru Sebelum Ditemukan Tewas, Ada Rencana Saat Tugas di Finlandia |
![]() |
---|
Inilah 15 Desa di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur Dapat Dana Desa 2025 Tertinggi Mencapai Rp 2,7 M |
![]() |
---|
LINK NONTON Drama Korea Our Movie Full Episode 1-12 Tamat Sub Indo, Baca Dulu Sinopsisnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.