Penuntasan Kasus Ayah Cabuli Putri Kandung di Tuban Berjalan Lamban, DP3AK Jatim Ancam Lapor Polda
Penuntasan Kasus Ayah Cabuli Putri Kandung di Tuban Berjalan Lamban, DP3AK Jatim Ancam Lapor Polda
Laporan Muhammad Nurkholis
SURYAMALANG.COM, TUBAN - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim), Tri Wahyu Liswati, mendesak Polres Tuban agar segera menuntaskan penanganan kasus pencabulan yang terjadi di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Kamis (5/6/2025).
Kasus ini mencuat pada pertengahan April 2025, ketika korban berinisial AS (15) mengaku kepada ibunya, S (32), bahwa ia telah dirudapaksa oleh ayah kandungnya yang berinisial PH (37) sebanyak empat kali.
Namun hingga awal Juni 2025, pelaku pencabulan tersebut masih berkeliaran dan belum diamankan oleh pihak Satreskrim Polres Tuban.
Menanggapi hal ini, Kepala DP3AK Jatim, Tri Wahyu Liswati, menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk lebih cepat menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Kami mendorong APH agar lebih cepat dalam penanganan kasus,” ujarnya.
Karena pelaku belum juga ditangkap, DP3AK Jatim berencana akan melaporkan kasus ini ke Polda Jatim.
“Nanti akan kami laporkan ke Polda Jatim, untuk memastikan apakah mereka sudah mengetahui kasus ini atau belum,” tambahnya.
Terkait kondisi psikologis korban, Liswati menjelaskan bahwa saat ini anak korban berada dalam kondisi yang lebih stabil.
Hal ini berkat langkah cepat dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos, P3A, dan PMD) Kabupaten Tuban.
Sementara itu, saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tuban, Ipda Febri Bachtiar Irawan, membenarkan bahwa pelaku hingga saat ini masih belum tertangkap.
“Sampai saat ini masih belum,” ujarnya singkat.
Menurut Febri, pencarian pelaku mengalami kendala karena adanya konflik internal dalam keluarga pihak ibu korban dengan keluarga pelaku.
Situasi tersebut membuat pelaku merasa takut dan sulit dideteksi keberadaannya.
“Karena konflik internal, pelaku merasa ketakutan dan persembunyiannya belum terdeteksi,” pungkasnya.
Gubernur Jatim Khofifah Salurkan Bantuan Sosial di Kabupaten Malang Senilai Rp 16,137 Miliar |
![]() |
---|
PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya, Eduardo Perez Ogah Remehkan Tuan Rumah yang Belum Pernah Menang |
![]() |
---|
Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Konang Trenggalek, Bupati Mas Ipin Desak Pemulihan Ekosistem |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Tegaskan Tak Ada Pungli di Sekolah Jatim : Transparansi RKAS, BPOPP dan Dana BOS |
![]() |
---|
Ini Kondisi Kebugaran Diego Mauricio Striker Baru Persebaya Jelang Melawan Tuan Rumah PSM Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.