Tertangkap Pembunuh Balita di Singkawang, Hilang Diasuh Tetangga Tewas di Pintu Masjid, Pelaku Aneh

Tertangkap pembunuh balita di Singkawang yang hilang empat hari saat diasuh tetangga ditemukan tewas di pintu masjid, pengakuan pelaku aneh.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Widad Ardina
PEMBUNUHAN BALITA - Terduga pelaku pembunuhan berinisial AB (KANAN) saat digiring ke Mapolres Singkawang pada Sabtu (14/6/2025) malam. AB membantah membunuh korban Rafa Fauzan (RF), balita asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar). Jenazah RF dibawa keluarga (KIRI) menolak autopsi. 

SURYAMALANG.COM, - Pembunuh balita bernama Rafa Fauzan (RF) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) akhirnya tertangkap pada Sabtu (14/6/2025) malam.

Balita RF yang masih berusia 1 tahun 11 bulan tersebut sempat hilang selama empat hari saat diasuh oleh tetangganya dan ditemukan tewas di depan pintu masjid.

Pelaku yang baru saja tertangkap, tampak membuat pengakuan aneh membuat Polres Singkawang harus kerja ekstra menginterogasi. 

Terduga pelaku  berinisial AB dan ditangkap di sekitar Pasar Hongkong, Kota Singkawang.

Baca juga: Tragedi Janggal Balita Hilang saat Diasuh Tetangga Ditemukan Tewas di Pintu Masjid, Ini Kronologinya

“Untuk penangkapan terjadi di kawasan Jalan Budi Utomo, area Pasar Hongkong. Pelaku berinisial AB, laki-laki,” ungkap Kasatreskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu ditemui, Sabtu malam.

Saat dibawa ke Mapolres Singkawang, AB menyebut tidak berniat membunuh RF.

Saat ditanya motif oleh personel Polres Singkawang, pengakuan AB tampak tidak jelas, Ia mengaku ingin sedekah ke masjid.

Alhasil personel Polres Singkawang juga dibuat bingung.

"Bukan saya mau bunuh, maksud saya tu sedekahkan ke masjid, tapi waktu itu masih hidup," ungkap AB kepada personel Satreskrim Polres Singkawang dalam video yang beredar Minggu (15/6/2025).

Baca juga: 3 Pelatih Dipecat Gagal Lawan Timnas Indonesia, Korban Patrick Kluivert Paling Parah, Tanpa Pesangon

Terkait penyebab RF meninggal, AB mengatakan tidak menggunakan alat-alat yang berbau kekerasan.

AB hanya menggunakan tangan kosong untuk membekap mulut korban hingga diduga kesulitan bernapas.

"Saya tutup mulutnya pakai tangan," ujar AB

"Tidak pakai alat-alat, pakai tangan saja," lanjutnya.

AB melancarkan aksinya sendirian saat RF sedang di rumahnya pada Selasa (10/6/2025) lalu.

"Saya sendiri, pas saat itu (Rafa Fauzan) lagi di rumah," ungkap AB.

Baca juga: Lepas dari Pengawasan, Balita di Rejotangan Tulungagung Tewas Tersambar Kereta Api Gajayana

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved