Tekad Presenter TV Iran Tetap Siaran Meski Gedung Stasiun TV Dibom, Teriakan 'Allahu Akbar' Menggema

Tekad presenter TV Iran tetap siaran meski gedung stasiun TV dibom, teriakan 'Allahu Akbar' menggema, Sahar Emami tetap tegak berdiri.

|
tangkap layar/twitter/x
SERANGAN ISRAEL - Presenter TV Iran bernama Sahar Emami segera kembali mengudara setelah video viral menunjukkan gedung tempatnya menyampaikan siarang langsung dibom Israel. Serangan Israel itu menargetkan kantor pusat Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di Teheran pada hari Senin (16/6/2025) sehingga bom dijatuhkan ke gedung IRIB. 

Di samping itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, membantah klaim Israel yang hanya menargetkan fasilitas militer Iran dalam operasi Rising Lion yang dimulai pada Jumat (13/6/2025) lalu.

Kermanpour mengatakan, total 1.481 orang telah terbunuh atau terluka akibat serangan Israel dalam 65 jam terakhir atau pada Minggu (15/6/2025).

Sebanyak 1.277 orang di antaranya telah dirawat di berbagai rumah sakit dan pusat kesehatan yang terafiliasi dengan universitas negeri.

Kata Kermanpour, sebanyak 90 persen korban di antaranya adalah warga sipil.

"Sejauh ini, sebanyak 522 orang telah dipulangkan. Sementara itu sebanyak 224 orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak telah kehilangan nyawa mereka akibat serangan itu," kata Kermanpour dilansir dari Tehran Times pada Senin (16/6/2025).

Selain itu, Kementerian Kesehatan Iran juga menekankan korban jiwa akibat serangan tersebut jelas bertentangan dengan klaim bahwa serangan Israel tersebut dilakukan secara akurat.

Kementerian Kesehatan Iran juga menekankan agresi Israel dilakukan secara sembarangan.

Klaim Israel

Israel mengklaim, operasi Rising Lion hanya menargetkan fasilitas militer dan nuklir serta tokoh-tokoh kunci militer Iran.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon dalam sebuah sesi tanya jawab dengan wartawan sebelum sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Jumat (13/6/2025), menyatakan pihaknya tidak sedang melawan rakyat Iran.

"Serangan kami lakukan ketika masyarakat tidak sedang berada di jalan-jalan dan kami berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir korban dari masyarakat sipil," ungkap Danny dikutip dari kanal Youtube United Nations pada Jumat (13/6/2025).

Di muka sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (13/6/2025), Danny juga mengungkapkan secara gamblang misi dari operasi militer tersebut adalah melucuti program nuklir Iran.

Selain itu juga melenyapkan arsitek-arsitek teror dan agresi, serta memusnahkan kemampuan rezim untuk menghancurkan Israel yang telah berulang kali dijanjikan.

Operasi tersebut, kata Danny, menargetkan tiga lapis ancaman.

"Pertama kami menyingkirkan tokoh-tokoh kunci militer dan nuklir Iran" urai Danny.

"Termasuk di antaranya Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Mohammad Hussein Bagheri, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Hossein Salami, dan komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiya Gholam Ali Rasyid," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved