Berita Viral

Sekolah Elite Gaji Sulit! Guru Islamic School Resign Massal, Diperlakukan Bak ART, Ijazah Ditahan

Ibarat kata sekolah elite gaji sulit, ini yang dialami oleh guru-guru di sekolah swasta Al Kareem Islamic School Bekasi. Para guru resign massal.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Wartakotalive/Rendy Rutama Putra
DUGAAN SEKOLAH BODONG - Momen saat orangtua murid datang dan melihat sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Senin (16/6/2025) tertutup. 

SURYAMALANG.COM - Ibarat kata sekolah elite gaji sulit, ini yang dialami oleh guru-guru di sekolah swasta Al Kareem Islamic School Bekasi

Pada guru ini pun melakukan resign massal karena mendapatkan perlakuan tidak adil dari pihak sekolah. 

Para guru ini diperlakukan bak ART bahkan gaji sering dipotong tanpa keterangan yang jelas. 

Bahkan, diceritakan ada mantan guru yang ijazahnya masih ditahan pihak sekolah. 

Para guru sekolah swasta elite Al Kareem Islamic School di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi mengaku diperlakukan seperti ART.

Atas perlakuan itu, para guru kompak resign atau  berhenti kerja massal bersama jajaran seprofesinya yang berlangsung sejak Jumat (13/6/2025).

Banyak perlakuan yang tak masuk akal di luar jobdesk mereka dari kepala yayasan sekolah tersebut.

Seperti diketahui, alasan para guru melakukan resign massal juga dikarenakan sejumlah faktor.

Baca juga: Viral FOTO Terbaru Jessica Wongso Bandingkan dengan Potret 20 Tahun Lalu Sebelum Kasus Kopi Sianida

Seorang guru di sekolah tersebut, Anisa Dwi Zahra menjelaskan dirinya sempat diminta membeli ayam goreng untuk diberikan kepada anak pemilik yayasan.

Pembelian ayam goreng juga diminta pihak yayasan di tempat yang memiliki jarak dinilai Anisa cukup jauh dari lokasi sekolah.

"Saya juga pernah disuruh membeli ayam fried chicken jauh-jauh ke Jatiasih sedangkan fried chicken di sekitar sini (Bekasi Utara) kan juga ada, saya sudah komplain, kenapa harus beli jauh-jauh, terus dari pihak yayasan tidak tahu alesannya apa, akhirnya saya jalan," tutur Anisa, Senin (16/6/2025) mengutip Wartakota.

Meskipun Anisa mengaku kerap diberikan uang tambahan, tapi ia tetap menyampaikan keberatan.

"Dapet uang bensin, tapi sangat keberatan karena jauh sih,  jarak dari sini ke tempat ayamnya itu emang lumayan kan," ucapnya.

Sementara tenaga pelajar lainnya, Raihan Tri Wahyudi menegaskan juga serupa mengalami nasib seperti Anisa.

Setiap hari sebelum bekerja, Raihan justru diminta ke kediaman pemilik yayasan terlebih dahulu untuk mengantar sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved