Setelah Ramai Diberitakan SURYAMALANG.COM, Kerusakan SDN Pajaran III Kini Direspons Pemkab Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ramainya pemberitaan terkait rusaknya gedung SDN Pajaran III, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang yang atapnya mau ambruk dan tiang penyangganya sudah doyong semua, akhirnya membuat Dinas Cipta Karya, yang bertanggung jawab atas rehab sekolah itu, panik.

Sehari setelah Bupati Malang, Muhammad Sanusi, memerintahkan agar segera direhab karena khawatir ambruk sewaktu-waktu, Rabu (18/62025) pagi, dinas yang dipimpin Budiar itu baru menyambangi sekolah yang punya 48 anak didik itu.

Tiba di sekolah yang berada di antara hamparan tegalan warga itu, empat pegawai Cipta Karya langsung mengukur lebar sekolah yang kondisi bangunannya sudah compang-camping itu.

Bukan cuma itu, mereka juga naik ke plafon yang banyak berlubang lebar, sehingga langit terlihat dari bawah teras.

"Iya, tadi semua bangunan yang rusak dicek semua. Mulai ruang kantor guru, yang plafonnya diberi penyangga bambu, ruang kelas, yang plafonnya juga banyak yang jebol, sudah dicek."

"Saya nggak tahu persis, mau direhab semua atau sebagian karena saat ada tim dari Cipta Karya, bersamaan ada acara penerimaan raport dan kelulusan siswa kelas 6," ungkap Niken Indrawati, Kasek SDN Pajaran III.

Menurut Niken, para guru dan wali murid senang saat melihat kedatangan para pegawai Cipta Karya.

Bahkan, antarwali murid, yang sedang menghadiri acara penerimaan raport anaknya saling berbisik.

Mereka berharap agar kerusakan sekolahnya bisa segera direhab karena kondisinya memang sudah membahayakan jika dibiarkan seperti itu terus.

Seperti atap terasnya sudah lama jeplok hingga melengkung ke bawah dan tinggal ambruknya saja.

Lalu, tiang cornya juga sudah lama doyong semua karena tak kuat menahan atap yang jeplok itu, hingga dibantu penyangga bambu.

"Saat pegawai Cipta Karya datang, para wali murid sedang menghadiri acara pentas seni di halaman sekolah."

"Itu menyambut kelulusan anak kelas 6 yang berjumlah 8 siswa dan penerimaan raport. Mereka senang melihat sekolahnya sudah diukuri sehingga tinggal direhab," tuturnya.

Niken juga mengaku plong karena acara pentas seni, berlangsung meriah dan tak ada kendala, seperti kekhawatiran ada genting jatuh atau atapnya ambruk.

Itu tak luput dari kesigapan Niken, yang bisa menggerakkan para guru dan wali murid, untuk kerja bakti, sehari sebelum pelaksanaan pentas seni itu.