Kreativitas Leni Indah Sari Lahirkan Busana Kekinian dengan Sentuhan Nuansa Lokalitas yang Kental
Kreativitas Leni Indah Sari Lahirkan Pakaian Kekinian dengan Sentuhan Nuansa Lokalitas yang Kental
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Di tangan desainer muda bernama Leni Indah Sari, pakaian batik dan baju seken atau thrift berhasil dikombinasikan menjadi fashion yang kekinian.
Perempuan asal Lombok Timur yang sudah lama menetap di Malang ini memang aktif sebagai fashion desainer.
Di usianya yang muda yaitu 26 tahun, ia mampu membuktikan karyanya bisa diwujudkan di tengah gencarnya arus perubahan.
"Awalnya bergelut di dunia desain, adalah mengilustrasikan pakaian untuk desainer Malang dan berbasis komunikasi langsung. Ini adalah langkah awal saya," jelasnya kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (20/6/2025).
Selepas lulus dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM), ia pun serius menggeluti dunia fashion yang juga diwariskan dari latar belakang keluarga konveksi.
Usahanya yang tak kenal lelah, hingga namanya sudah dikenal sampai level nasional.
Dan saat ini, Leni akan meluncurkan butik ready-to-wear dengan gaya casual. Targetnya, ia pun menyasar kalangan generasi Z yang selalu mengikuti perkembangan dunia fashion.
Leni juga percaya bahwa fashion bukan sekadar soal tampilan, akan tetapi juga ilustrasi kreatif dan inovasi fungsi. Dan ia kini juga fokus mengembangkan outer batik, tas, sepatu dan topi.
"Saat ini, pasar batik belum sepenuhnya menyentuh generasi muda khususnya generasi Z."
"Untuk itulah, saya mencoba memilih membuat outer batik modern dan kekinian, sehingga tetap ngehits tanpa kehilangan unsur nuansa lokal dan tradisionalnya," terangnya.
Salah satu visi besarnya, adalah menjembatani industri fashion lokal Malang dengan panggung nasional.
Termasuk, menginspirasi kalangan muda yang berminat dan berbakat di dunia fashion.
"Desainer Malang sering terbatas pada pasar tertentu."
"Dan saya punya keinginan, merambah ke generasi Z dan membuat jalan visual yang lebih kaya seperti di Jakarta dan Bandung," ungkapnya.
Pihaknya juga menyadari, meski fast fashion dan tren pakaian bekas sangat digemari saat ini, namun kehadiran produk fashion berkualitas dan brand terpercaya tetap dibutuhkan.
"Dengan kolaborasi melibatkan antar kreator, saya berharap bukan hanya produk yang bagus, tapi juga sinergi di dalam dunia fashion Malang."
"Kreativitas disertai dengan keberagaman bisa menjadi citra dan cerita yang lengkap, yang bisa menjadi inspirasi kepada sesama," tandasnya.
Pernyataan Sikap Dekan Fakultas Hukum se-Indonesia, Soroti Ketidakadilan dan Aksi Represif Aparat |
![]() |
---|
Buntut Kerusuhan Massa di Kota Kediri, Polisi Amankan 42 Orang, 24 Orang Resmi Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Takut Diamuk Rakyat? Kenaikan Tunjangan Transportasi dan Perumahan DPRD Kota Batu Dibatalkan |
![]() |
---|
Kunjungi Tambak Garam Pantai Modangan, Bupati Sanusi Bikin Suasana Serius dan Lelah Menjadi Riang |
![]() |
---|
Ratusan Pemuda Lintas Agama di Banyuwangi Gelar Doa Bersama untuk Kedamaian Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.