Info Malang

Amerika Bom 3 Fasilitas Nuklir Iran, Pertamina Antisipasi Krisis Minyak jika Selat Hormuz Ditutup

Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi telah menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu, (22/6/2025), dalam operasi Midnight Hammer.

Editor: iksan fauzi
Dok. Tribunnews & AFP/JIM WATSON
AMERIKA BOM IRAN : Kolase foto peta Selat Hormuz dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Amerika Bom 3 Fasilitas Nuklir Iran, Pertamina Antisipasi Krisis Minyak jika Selat Hormuz Ditutup 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi telah menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu, (22/6/2025), dalam operasi Midnight Hammer. 

Tiga lokasi yang disasar adalah Fordow, Nartanz, dan Isfahan. 

Ketiga lokasi tersebut merupakan pusat utama program nuklir Iran

Dalam pidatonya, Donald Trump menjelaskan alasan di balik serangan tersebut. 

“Tujuan kami adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara sponsor teror nomor satu di dunia,” ujar Trump pada Minggu, dikutip dari Kompas.com (Grup SURYAMALANG.com). 

Trump mengklaim serangan itu berhasil melumpuhkan seluruh fasilitas nuklir utama Iran

Ia juga menyebut Iran sebagai “si perundung Timur Tengah” dan mendesak negara tersebut untuk segera berdamai. 

Jika Iran tidak menunjukkan itikad berdamai, Trump ancam akan melancarkan serangan lanjutan lebih besar dan jauh lebih mudah dilakukan. 

“Banyak target tersisa, jika perdamaian tidak segera tercapai, kami akan menghantam target-target lain itu dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan,” ancam Trump. 

Serangan yang dilakukan AS tentunya menuai reaksi keras dari pihak Iran

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan udara AS merupakan deklarasi perang. 

Dilansir dari seorang analis Timur Tengah kepada Euronews, perang ini merupakan perang besar-besaran di Timur Tengah. 

“Ini bukan lagi sekadar saling serang. Ini sudah masuk fase perang terbuka,” mengutip dari Kompas.com. 

Selain itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut bahwa serangan AS telah melewati garis batas dan menjadi ancaman serius terhadap stabilitas global. 

Araghchi pun mengumumkan dirinya segera melakukan kunjungan ke Moskwa, Ibu Kota Rusia. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved