Ibadah Haji 2025 Malang
Firasat Anak Sukardi Benar, Haji Asal Dilem Malang Hilang di Mekkah Nyaris Sebulan, Tak Terekam CCTV
Firasat anak Sukardi benar, haji asal Dilem Malang hilang di Mekkah nyaris sebulan, tidak terekam CCTV hotel: saya telepon tidak diangkat!
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Jemaah haji asal Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sukardi (67) membuat keluarganya cemas sejak dinyatakan hilang pada 29 Mei 2025 lalu.
Bahkan setelah ibadah haji selesai, Sukardi yang tidak kunjung ketemu sudah hampir satu bulan menghilang.
Anak Sukardi, Khoridatul Hidayah mengaku firasatnya sudah tidak enak sebelum mengetahui ayahnya hilang di Mekkah.
Sebagai anak, Khoridatul sangat mencemaskan kondisi ayahnya yang bahkan dari kabar terbaru tidak terekam CCTV hotel.
Baca juga: Kronologi Sukardi Jemaah Haji Asal Dilem Malang Hilang di Mekkah Hampir Sebulan, Minta Pulang
Khoridatul dan kedua saudaranya terus menunggu informasi dan perkembangan hasil pencarian Sukardi di Mekkah.
Dari ceritanya, Khoridatul mengaku sudah punya firasat setelah terakhir kali telepon Sukardi tapi tidak diangkat.
“Biasanya kalau saya telepon tidak diangkat, ia telepon balik. Tapi terakhir telepon saya, terus tidak direspons sama sekali,” ujar Khoridatul saat ditemui, Rabu (25/6/2025).
Lantas, Khoridatul menghubungi ketua rombongan ayahnya, dari pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Walisongo Kepanjen, dan firasatnya benar Sukardi telah hilang.
Baca juga: BREAKING NEWS : Penerbangan 2 Kloter Haji Banyuwangi Debarkasi Surabaya Ditunda : Alasan Keselamatan
Berdasarkan informasi yang didapatkan Khoridatul, Sukardi meninggalkan Hotel 813 tempatnya menginap pada jam salat subuh.
Saat itu, mayoritas rombongan haji KBIH Walisongo Kepanjen tengah melaksanakan salat subuh di Masjidil Haram.
“Bapak sengaja tidak diajak untuk alasan keamanan, mengingat sebelumnya saat berada di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan di Bandara Jeddah ia juga sempat terpisah dengan rombongan, tapi kemudian ketemu,” terang Khoridatul.
Sehingga, kata Khoridatul, pada saat salat subuh itu, Sukardi disarankan untuk ibadah di kamar hotel.
Namun, ketika rombongan datang dari Masjidil Haram, Sukardi sudah tidak berada di dalam kamar.
Bahkan dari kamera pengawas, Sukardi juga tidak terekam.
“Saat dicek melalui CCTV hotel, katanya bapak saya juga tidak terdeteksi,” terang Khoridatul.
Baca juga: Teror Bom Lagi! Sasar Pesawat Jemaah Haji Surabaya, Pilot Diancam, 375 Penumpang Mendarat Darurat
Pada dasarnya, tidak ada riwayat penyakit yang dialami Sukardi.
Hanya saja, Khoridatul menduga ayahnya bingung selama perjalanan ibadah haji tersebut, sebab selama di rumah tidak pernah kemana-mana.
“Di rumah perginya hanya ke sawah untuk bertani. Itu saja,” ujar Khoridatul.
Sukardi merupakan salah satu jamaah haji asal Kabupaten Malang yang masuk dalam rombongan KBIH Walisongo Kepanjen, kloter 79 Embarkasi Surabaya/SUB79.
Lansia berusia 67 tahun itu berangkat dari Kabupaten Malang tanggal 24 Mei dan transit di Asrama Haji Surabaya pada 25 Mei lalu sampai di Mekkah pada tanggal 26 Mei.
Kemudian, Sukardi hilang pada tanggal 29 Mei, sebelum pelaksanaan puncak haji. Ia hanya melaksanakan umrah wajib.
“Tapi hajinya sudah dibadalkan oleh ketua rombongan,” kata Khoridatul.
Disebut Punya Demensia
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo turut membenarkan hilangnya Sukardi.
"Benar, Bapak Sukardi dilaporkan hilang. Beliau memiliki riwayat penyakit demensia dan terakhir terlihat meninggalkan Hotel 813," kata Sugiyo di Asrama Haji Surabaya, Selasa (24/6/2025).
Petugas PPIH Arab Saudi bersama tim gabungan Linjam (Perlindungan Jemaah) masih melakukan pencarian terhadap jemaah yang hilang setelah dua hari tiba di Tanah Suci itu.
Baca juga: Kisah Gus Mad Pemijat Gus Dur Balik Haji, di Mekah Sempat Memijat Arie Untung dan Muchlis Hanafi
Kata Sugiyo, pihaknya telah menghubungi keluarga Sukardi agar berdoa agar Sukardi segera ditemukan.
Sugiyo juga meminta untuk bersabar menunggu selama proses pencarian.
"Kami telah menghubungi keluarga Bapak Sukardi dan meminta mereka untuk bersabar dan terus berdoa" jelasnya.
"Proses pencarian intensif masih terus dilakukan hingga saat ini," imbuh Sugiyo.
Sedangkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, H Sahid juga menyampaikan hal serupa.
“Berdasarkan laporan dari Arab Saudi pada tanggal 29 Mei 2025 lalu, ia meninggalkan rombongan sekloter di hotel ,” ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Antisipasi Merebaknya Covid-19 Baru, BBKK Surabaya Siap Skrining Ketat Jemaah Haji yang Baru Tiba
Dalam pelaksanaan haji, Sahid menyebut Sukardi berangkat sendiri. Artinya, tidak ada pendamping dari keluarga.
“Pak Sukardi merupakan rombongan jemaah haji KBIHU Wali Songo, Kecamatan Kepanjen,” ujarnya.
Baca juga: Kisah Gus Mad Pemijat Gus Dur Balik Haji, di Mekah Sempat Memijat Arie Untung dan Muchlis Hanafi
Sahid mengatakan, sampai saat ini upaya pencarian terhadap Sukardi terus dilakukan.
Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi juga telah membuat laporan orang hilang ke kepolisian Arab Saudi.
“Kemarin diantar Pak Harun Kabid Linjam PPIH Arab Saudi bersama syarikah RHL membuat laporan orang hilang ke kepolisian Arab Saudi" ujar Sahid.
"Mohon doanya, semoga berbagai upaya yang telah dilakukan segera membuahkan hasil,” katanya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
jemaah haji asal Dilem Malang hilang
jemaah haji Dilem Malang hilang
Desa Dilem
Kabupaten Malang
Kecamatan Kepanjen
jemaah haji hilang
Sukardi
suryamalang
Sukardi, Jemaah Haji Kabupaten Malang yang Hilang di Mekkah Belum Juga Ditemukan |
![]() |
---|
Kronologi Sukardi Jemaah Haji Asal Dilem Malang Hilang di Mekkah Hampir Sebulan, Minta Pulang |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Kabupaten Malang Hilang 2 Hari Setelah Tiba di Mekkah, Diduga Alami Dimensia |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Lawang Kabupaten Malang Meninggal di Mekkah, Terkena Serangan Jantung |
![]() |
---|
Jemaah Haji Kabupaten Malang Meninggal Dunia, Mengeluh Sakit Kepala di Perjalanan ke Mekkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.