Malam Satu Suro 2025 Jatuh Pada Hari Apa? Kalender Jawa dan Hijriah, Ini Pantangan dan Mitosnya

Malam satu Suro 2025 jatuh pada hari apa? versi kalender Jawa dan Hijriah, ini pantangan dan mitosnya termasuk tradisi dan perspektif hukum Islam.

|
Canva.com
MALAM SATU SURO - Iustrasi gamelan melambangkan budaya Jawa. Bulan Juni 2025 akan bertepatan dengan malam satu Suro yang dalam kepercayaan Jawa adalah malam pertama dalam penanggalan Jawa dan bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah. Malam satu Suro 2025 jatuh pada hari apa? 

Salah satu kepercayaan menyebut, Nyai Roro Kidul mengirimkan pasukannya untuk melakukan ritual di sekitar keraton pada malam satu Suro

Fenomena angin besar atau “lampor” yang terjadi saat musim kemarau dimaknai sebagai pergerakan pasukan gaib, sehingga dulu, masyarakat dianjurkan untuk tidak keluar rumah pada malam itu.

Baca juga: Amalan Sunnah Setelah Malam 1 Suro Menurut Penjelasan Ulama, Mengerjakan Puasa Tasua dan Asyura

Ada pula kepercayaan orang yang lahir pada weton Tulang Wangi, seperti Senin Kliwon atau Sabtu Legi, lebih rentan mengalami gangguan makhluk halus di malam tersebut. 

Oleh karena itu, berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa, mereka yang memiliki weton Tulang Wangi dianjurkan untuk tidak bepergian pada malam 1 Suro.

Pantangan Menikah di Bulan Suro

Bulan Suro kerap dianggap kurang baik untuk mengadakan pesta, terutama pernikahan.

Namun, berbeda halnya dengan kalangan bangsawan dan keraton yang justru menganggap bulan Suro sebagai waktu yang afdal untuk menggelar pernikahan, karena diyakini membawa keberkahan.

Larangan menikah di bulan Suro untuk masyarakat umum ini lahir karena kepercayaan bahwa kawula (rakyat) tidak boleh “ngungkuli” (melampaui) kewibawaan keraton.

Meski banyak diselimuti unsur mistis, malam satu suro juga dimaknai secara lebih modern oleh masyarakat masa kini. 

Baca juga: Kisah Nuraeni Melahirkan 5 Anak Kembar Sekaligus Saat 1 Suro, Selisih 1 Menit, Kaget Beda dari USG

Banyak orang yang merayakan malam ini dengan cara refleksi diri, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama.

Menurut Tunjung, mitos-mitos seputar malam 1 Suro memiliki fungsi penting untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas, serta memperkuat integrasi sosial.

Tradisi Suro dan Perspektif Hukum Islam

Dalam artikel ilmiah berjudul "Tradisi Satu Suro di Tanah Jawa dalam Perspektif Hukum Islam" oleh Risma Aryanti dan Ashif Az Zafi dari IAIN Kudus, disebutkan bulan Suro dipandang sebagai bulan sakral yang penuh makna simbolik.

Dalam 10 hari pertama bulan ini, masyarakat Jawa sering melakukan berbagai ritual spiritual sebagai bentuk introspeksi dan pembersihan diri.

“Bagi masyarakat Islam-Jawa, kekeramatan bulan Suro tidak berasal dari ajaran Islam murni, melainkan dipengaruhi oleh budaya keraton,” tulis Risma dan Ashif dalam kajiannya.

Baca juga: Doa Malam 1 Suro Jelang Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, dengan Tulisan Latin dan Terjemahan

Dalam artikel tersebut, dijelaskan pula penghormatan terhadap bulan Suro dipengaruhi oleh dua sumber.

Pertama, ajaran Islam mengenai kemuliaan bulan Muharram.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved