Trans Jatim Malang Raya

Mega Perwira Donowati Ngebet, Tapi Terminal Arjosari Belum Jadi Pilihan Tujuan Trans Jatim Malang

Mega mengatakan dirinya telah merekomendasikan agar Terminal Arjosari menjadi salah satu titik tujuan Trans Jatim saat rapat koordinasi di Bakorwil

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BENNI INDO
TERMINAL ARJOSARI - Seorang calon penumpang bus menunggu di koridor jalur bus Terminal Arjosari, Sabtu (28/6/2025). Terminal Arjosari tidak menjadi pilihan sebagai salah satu tempat tujuan Trans Jatim sejauh ini. Dalam rapat koordinasi di Bakorwil III Malang beberapa waktu lalu, titik tujuan Trans Jatim antara lain Terminal Hamid Rusdi, Terminal Landungsari, dan Terminal Batu. 

Salah satunya adalah keamanan saat naik bus.

"Saya juga pernah menunggu angkutan kota itu sampai sejam. Waktu itu mau ke stasiun. Kan, naik kereta itu ada jadwal keberangkatannya, akhirnya kami naik angkutan umum online," ujar Tyas.

Pengalaman buruk lainnya adalah ketika berada di dalam angkutan kota.

Saat itu Tyas diajak berbicara oleh orang tak dikenal. Ia merasa risih karena lawan bicaranya terus mengajukan pertanyaan.

Sebagai orang yang memiliki pengalaman buruk menggunakan transportasi umum, Tyas berharap keberadaan Trans Jatim bisa menjadi solusi.

Sejauh yang ia tahu, rencana operasional Trans Jatim nanti akan sesuai waktu keberangkatan.

Kendaraan juga didesain nyaman dan aman.

Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar menjelaskan, Trans Jatim untuk menjawab persoalan yang selama ini terjadi di Malang Raya.

Dalam paparannya, kemacetan di Malang Raya, terutama Kota Malang menjadi persoalan serius. 

Terminal Hamid Rusid, Landungsari, dan Batu sementara dipilih untuk bisa mengurai kepadatan lalu lintas.

Selama ini, dampak kemacetan telah memengaruhi kondisi sosial masyarakat.

Kemudian masih terbatasnya akses antar daerah juga diharapkan bisa dijawab oleh Trans Jatim.

"Diperlukan kendaraan feeder dari desa ke halte utama untuk menjangkau wilayah yang tidak dilalui Trans Jatim," katanya.

Trans Jatim telah masuk dalam RPJPD Jawa Timur sebagai program strategis jangka panjang. Alokasi 10 persen dari PKB dan opsen PKB telah disiapkan untuk pembiayaan transportasi umum.

Saat ini, Pemprov Jatim masih mematangkan rute dan koordinasi dengan pemerintah daerah di kawasan Malang Raya.

Asep mengatakan, pihaknya juga melibatkan akademisi untuk membangun program ini.

Di Malang Raya, rencana rute yang telah direncanakan adalah Terminal Hamid Rusdi ke Terminal Landungsari, lalu ke Terminal Kota Batu.

Transjatim menggunakan pola scrapping, yakni menggantikan unit angkutan eksisting dengan unit angkutan yang baru pada 90 persen trayek yang dilalui. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved