Breaking News

KMP Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali

Bukti Persahabatan Saat Tragedi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Bejo Pegangi Jasad Teman di Laut

Bukti persahabatan di tengah tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Bejo berhasil selamat sembali pegangi jasad temannya di tengah laut.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Youtube CNN Indonesia dan Tribun Bali
KMP TUNU PRATAMA JAYA TENGGELAM - Bejo ceritakan detik-detik saat dirinya pegangi jasad temannya yang meninggal pasca tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Kamis (3/7/2025). 

SURYAMALANG.COM - Bukti persahabatan di tengah tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di selat bali pada Kamis (3/7/2025) dini hari. 

Ia adalah Bejo satu penumpang yang berhasil selamat saat tragedi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam

Namun dibalik selamatnya Bejo, ternyata ada detik-detik di saat Bejo harus berjuang pegang jasad temannya di tengah laut.

Teman Bejo berusaha bertahan hidup setelah KMP Pratama Jaya yang mereka tumpangi terbalik, namun takdir berkata lain teman Bejo justru meninggal dunia dalam tragedi ini.

Temannya menghembuskan napas terakhir saat bersama-sama berusaha menyelamatkan diri.

Diceritakan jika mereka terombang-ambing di laut selama lebih dari enam jam.

Dan selama itu, Bejo pun terus memegangi jasad temannya yang meninggal dunia hingga bantuan akhirnya tiba.

Menurut Bejo, sejak awal perjalanan, KMP Tunu Pratama Jaya sudah dihantam ombak besar.

"Awal pertama kapal jalan ke Pelabuhan Gilimanuk ombak itu memang arusnya sudah besar, kapal oleng," kata dia dikutip dari Youtube CNN Indonesia, Kamis (3/7/2025).

Setelah sekitar 30 menit berlayar, material muatan kapal tiba-tiba miring ke kiri.

"Tadinya masih bisa bolak balik, sekitar 3 menit kapal sudah miring sekali. Beberapa orang loncat ke air, muncul dari air kapal sudah terbalik," kata dia.

Baca juga: DETIK-DETIK Mencekam KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Tangis Keluarga Korban Selamat

Dalam keadaan darurat, kata dia, para penumpang dan kru berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke tengah laut.

"Yang di atas kita tidak bisa jamin selamat, karena kapal terbalik, ada yang di dalam mobil, ada yang di dalam ruangan kapal. Yang bisa loncat itu kan yang posisi di atas dak, di luar," tuturnya.

Mereka pun mencoba bertahan hidup dengan bantuan pelampung yang tercecer di tengah laut.

"Ada pelampung yang tercecer, kita pakai. 20-30 orang yang loncat itu tidak bisa bareng-bareng," kata Bejo.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved