KMP Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali

Bukti Persahabatan Saat Tragedi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Bejo Pegangi Jasad Teman di Laut

Bukti persahabatan di tengah tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Bejo berhasil selamat sembali pegangi jasad temannya di tengah laut.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Youtube CNN Indonesia dan Tribun Bali
KMP TUNU PRATAMA JAYA TENGGELAM - Bejo ceritakan detik-detik saat dirinya pegangi jasad temannya yang meninggal pasca tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Kamis (3/7/2025). 

Dalam kapal itu, istri Imam berangkat bersama anak mereka yang masih berusia tiga tahun.

"Semoga ketemu dan selamat," harapnya.

Nyaris Tenggelam

LOKASI KAPAL TENGGELAM - Titik koordinat diduga lokasi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025) tengah malam. Kapal tersebut diketahui mengangkut 60 orang dan 22 kendaraan.
LOKASI KAPAL TENGGELAM - Titik koordinat diduga lokasi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025) tengah malam. Kapal tersebut diketahui mengangkut 60 orang dan 22 kendaraan. (SURYAMALANG.COM/AFLAHUL ABIDIN)

Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali memang cukup menuai perhatian.

Dalam tragedi KMP Tunu Pratama Jaya ini, ada kejadian ajaib yang dialami oleh penumpang yang selamat yakni Imron (48).

Hal ini karena ketika itu Imron tak memakai pelampung atau pelindung ketika nyebur di laut.

Karena tak ada alat pengaman, membuat Imron terombang-ambing di laut tanpa mengenakan pelampung.

Ia sempat merasa putus asa dan nyaris kehilangan nyawa karena mengalami hal ini.

Namun takdir berkata lain, ada hal yang membuat Pria asal Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini masih bisa selamat dari maut.

Imron menceritakan, dia berangkat dari Banyuwangi menggunakan jasa travel sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu (2/7/2025) malam.

Tujuannya ke Kabupaten Gianyar, Bali, untuk bertransaksi kendaraan. 

Baca juga: Akhir Hayat Balita 2 Tahun Meninggal Usai Minum Oli Bekas di Ngawi, 4 Jam di RS Tapi Tak Tertolong

Ia menambahkan bahwa sebelum kapal berangkat, ia sempat memberi kabar kepada orang yang akan ia temui di Gianyar. 

Setelah sekitar 15 menit meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Imron merasakan gelombang laut yang cukup tinggi. 

Ia melihat kapal bergoyang hebat ke kanan dan kiri dengan gerakan yang tidak normal. 

“Saya lihat ada kru kapal melihat ke belakang, lalu mereka lari. Penumpang mulai panik dan keluar mengambil rompi pelampung,” tuturnya di Posko Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved