KMP Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali

Anak Mengambang Sambil Pegangi Jenazah Ayah, Kisah Duka Korban Tenggelamnya Kapal di Selat Bali

Anak Mengambang Sambil Pegangi Jenazah Ayah, Kisah Duka Korban Tenggelamnya Kapal di Selat Bali

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
KORBAN KAPAL TENGGELAM - Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya, Eka Toniansah dan Eko Sastrio, di rumahnya di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (4/7/2025). Dalam tragedi itu, Toniansah selamat, sementara Eko meninggal. 

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Eka Toniansah (15) terus berjuang untuk bertahan selama berjam-jam di laut lepas Selat Bali usai KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam, Rabu (2/7/2025) tengah malam.

Tubuhnya mengambang berkat jaket pelampung yang ia kenakan.

Sementara tangannya erat memegangi sang ayah, Eko Sastrio (51), yang sudah tak bernyawa.

"Itu sampai jam setengah enam, sampai ditolong oleh nelayan," kata Agus, paman Toniansah, saat ditemui SURYAMALANG.COM di kediaman korban TMP Tunu Pratama Jaya, Jumat (4/7/2025).

Agus mendapat cerita tersebut langsung dari Toniansah.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu dan Balitanya Jadi Korban Meninggal Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Saat SURYAMALANG.COM berkunjung ke rumah mereka di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Toniansah sedang tak berada di rumah.

Eko dan Toniansah merupakan bapak-anak yang menjadi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

Eko masuk dalam daftar korban meninggal, sedangkan Toniansah adalah korban selamat.

Eko bekerja sebagai sopir, sementara anaknya menjadi kernet, sembari belajar untuk bisa menyopir seperti ayahnya.

Sebelum kapal tenggelam, Eko berada di dalam truk tronton yang ia kemudikan.

Sementara Toniansah berada di bagian atas kapal, tempat para penumpang.

Baca juga: CERITA Saksi Hidup Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kapal Hilang Ditelan Lautan

"Tapi bapaknya kehabisan rokok. Jadi menyusul naik ke atas meminta rokok ke anaknya," terang Agus.

Tak berselang lama, kapal tergoncang oleh ombak besar. Seketika, kondisi kapal mulai tak stabil.

Dalam waktu yang singkat, kapal miring ke kiri hingga tenggelam.

Di antara kepanikan para penumpang, Eko dan Toniansah buru-buru mencari jaket pelampung.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved