Jejak Profil Beathor Suryadi Politisi PDIP Sebut Ijazah Jokowi Cetakan Pasar Pramuka, Mantan Stafsus

Menguak jejak profil Beathor Suryadi politisi PDIP sebut ijazah Jokowi cetakan pasar Pramuka, mantan stafsus, pendiri Repdem.

|
Youtube Abraham Samad Speak Up/Instagram @jokowi
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Politisi PDIP, Bambang Beathor Suryadi (KANAN) ketika berbincang di Youtube Abraham Samad Speak Up ditayangkan oleh KompasTV Sabtu, (28/6/2025). Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi-KIRI) kembali ke Solo setelah menengok keluarga di Jakarta. Beathor Suryadi kini jadi sorotan sejak menyebut ijazah Jokowi dicetak di pasar Pramuka Jakarta. 

SURYAMALANG.COM, - Politisi PDIP, Bambang Beathor Suryadi belakangan menjadi sorotan hangat setelah menuduh ijazah Jokowi hasil cetakan pasar Pramuka, Jakarta Timur.

Menurut Beathor Suryadi, sapaan akrabnya, ijazah Jokowi sengaja dibuat kala maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2012 silam. 

Kini jejak profil Beathor Suryadi ramai dicari setelah sosoknya sering tampil di media. 

Melansir berbagai sumber, Beathor Suryadi merupakan aktivis Jakarta dan politisi senior PDIP. 

Baca juga: Roy Suryo Abaikan Undangan Polisi Soal Kasus Ijazah Jokowi, Pilih Hadiri Konpres Pemakzulan Gibran

Beathor Suryadi salah satu pelaku sejarah berdirinya organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem).

Bersama Budiman Sudjatmiko dan Adian Napitupulu, Beathor Suryadi menjadi salah satu pendiri Repdem.

Beathor Suryadi juga menjadi Ketua Umum Repdem pertama.

Masa Pergerakan Hingga Masuk Penjara

Beathor Suryadi juga aktivis Pijar, Organisasi Gerakan yang secara terang-terangan menentang Soeharto pada akhir 1980-an.

Selama menjadi aktivis tahun 1989, Beathor divonis 8 tahun penjara setelah tertangkap basah oleh Satpam Universitas Indonesia (UI) sedang menyebarkan selebaran gelap di pintu gerbang kampus itu.

Baca juga: Profesi Widodo Dituduh jadi Otak Pembuatan Ijazah Jokowi Saat Maju Gubernur DKI, Bukan Percetakan

Beathor juga dikenal sebagai satu di antara pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) dan sejumlah organisasi perlawanan lainnya.

Setelah reformasi, tepatnya pada 14 Desember 2004, Beathor bersama Masinton Pasaribu, Budiman Sudjatmiko dan eks aktivis lainnya mendeklarasikan berdirinya Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang akhirnya ditampung PDI Perjuangan menjadi sayap politiknya.

Jadi Staf Khusus Presiden Era Jokowi

Beathor Suryadi dilantik menjadi anggota DPR pada Maret 2014 menggantikan Ketua MPR Taufik Kiemas yang telah meninggal dunia.

Setelah pensiun dari anggota DPR, pada 1 Juni 2015, Beathor Suryadi akhirnya masuk menjadi direktur di Kantor Staf Presiden Jokowi. 

Kala itu Luhut Pandjaitan yang menjabat sebagai Kepala Staf Presiden melantik Beathor Suryadi untuk menduduki jabatan direktur eksternal di bawah Deputi IV (Deputi IV Bidang Komunikasi Politik).

Beathor Suryadi menjelaskan, tugas utama yang dibebankan pada dirinya adalah menjembatani komunikasi antara presiden dengan kementerian, lembaga negara serta kelompok-kelompok masyarakat.

Tuduhan Ijazah Jokowi Cetakan Pasar Pramuka

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved