Perampokan Maut di Gresik

Suami Korban Perampokan di Dukun- Gresik Angkat Bicara, Mahfudl Minta Ahmad Midhol Dihukum Berat

Mahfudl mengatakan sangat bersyukur para pelaku sudah tertangkap oleh jajaran Satreskrim Polres Gresik.

Penulis: Sugiyono | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE- SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA/Sugiyono
KORBAN DAN PELAKU – Mahfudl korban perampokan sampai istrinya meninggal dunia dan uang Rp 150 Juta amblas, Jumat (4/7/2025) dan Ahmad Midhol (39), tetangganya saat dibawa ke Mapolres Gresik Senin (30/6/2025). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK –  Korban perampokan maut Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Mahfudl (45), angkat bicara setelah polisi menangkap pelaku yang disebut sebut sebagai otak utama kejahatan sadis itu.

Mahfudl yang merupakan suami dari korban tewas, almarhumah Wardatun Rhoyyibah mengaku merasa senang sekaligus sedih ketika mendengar kabar penangkapan Ahmad Midhol yang selama ini jadi buronan atau DPO.

Mahfudl mengatakan sangat bersyukur para pelaku sudah tertangkap oleh jajaran Satreskrim Polres Gresik.

“Saya sangat bersyukur Ahmad Midhol sudah ditangkap oleh pihak Satreskrim Polres Gresik. Keluarga kami sangat senang, ketika mendengar kabar pelaku ditangkap dari tempat persembunyiannya di tengah kebun sawit di Kalimantan Tengah,” kata Mahfudl, suami almarhum Wardatun Rhoyyibah, Jumat (4/7/2025).

Lebih lanjut Mahfudl mengatakan, merasa bersedih mengenang almarhum istrinya yang meninggal dunia akibat luka tusuk di dada dan sayatan di leher oleh komplotan Ahmad Midhol.

Sehingga, Mahfudl berharap, tersangka dihukum seberat-beratnya.  

“Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya. Proses hukum wajib ditegakkan. Kami mendukung kepada jajaran Polres Gresik dalam menyelesaikan kasus ini, serta meminta agar para pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku,” imbuhnya.

Selain itu, keluarga Mahfudl dan masyarakat Desa Imaan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Kepolisian, khususnya kepada Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, serta seluruh pihak yang telah membantu dalam pengungkapan dan penangkapan pelaku.

“Terimakasih kepada jajaran Polres Gresik yang telah mengungkap kasus ini serta menangkap para pelaku. Mewakili keluarga, saya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya,” katanya.

Diketahui, dalam aksi perampokan di rumah Mahfudl pada Sabtu (16/3/2024), istri Mahfudl yaitu Wardatun Rhoyyibah (28) meninggal dunia akibat tusukan pisau di dada dan sayatan di leher.

Dari perampokan tersebut, uang korban sebanyak Rp 150 Juta amblas.

Dan kini korban harus merawat seorang anak yang masih Balita.

Ada tiga orang yang ditetapkan tersangka dalam kasus perampokan agen BRILink yaitu Ahmad Midhol selaku otak perampokan, Asrofin (41), sudah divonis 12 Tahun penjara dan almarhum Shobikhul Alim (20) meninggal dunia di sawah pada Selasa (26/3/2024).

Tersangka Ahmad Midhol (39), merupakan tetangga korban sendiri. 

Terkait penuntasan kasus ini, Satreskrim Polres Gresik menjadwalkan rekonstruksi di lokasi kejadian (TKP) di rumah korban Desa Imaan, Kecamatan Dukun.

Rekonstruksi yang semula dijadwalkan Jumat (4/7/2025) ditunda pada pekan depan. (ugy/Sugiyono).

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved