Produksi Durian dan Manggis di Trenggalek Diprediksi Turun Akibat Kemarau Basah

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Fenomena kemarau basah yang melanda wilayah Trenggalek diprediksi akan berdampak pada produksi tanaman hortikultura tahunan.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, memprediksi produksi buah tanaman hortikultura tahunan akan menurun karena fase generatif atau proses membentuk bunga, buah, hingga biji terganggu.

Dengan curah hujan yang tinggi tanaman tahunan akan cenderung melanjutkan fase vegetatif atau memperbanyak daun dan batang.

"Tanaman tahunan seperti durian dan manggis masih terus kami amati. Harapannya, iklim kemarau basah ini segera berakhir," ujar Imam kepada SURYAMALANG.COM, Senin (7/7/2025).

Ia menjelaskan, fase generatif pada tanaman buah memiliki periode tertentu untuk berbunga.

Jika cuaca tidak mendukung, proses berbunga atau penyerbukan akan terganggu dan bahkan gagal sehingga pembuahan tidak akan terjadi.

"Pasti ada dampak karena saat ini harusnya mulai generatif untuk berbuah, tapi ini tidak berbuah, jadi untuk produksi pasti akan ada penurunan di hortikultura terutama tanaman tahunan," tegasnya.

Seperti saat ini, Imam mengamati belum tampaknya bunga pada tanaman mangga yang seharusnya memasuki masa pembungaan pada Juli hingga Agustus.

“Tapi kami optimis, dalam waktu dekat fase berbunga akan dimulai, pada akhir bulan Juli hingga awal Agustus fase generatif akan dimulai," pungkasnya.