Kehadiran Bus Trans Jatim Rute Malang Raya Serasa Bikin Angkutan Umum di Kota Batu 'Disuntik Mati'

Kehadiran Bus Trans Jatim Rute Malang Raya Serasa Bikin Angkutan Umum di Kota Batu Disuntik Mati

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
Instagram @officialtransjatim
TRANS JATIM MALANG - Bus Trans Jatim rute Malang Raya bakal segera beroperasi di tahun 2025 ini. Bus ini akan menghubungkan wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Kehadiran Bus Trans Jatim di Malang Raya program dari Pemprov Jatim, membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Batu khawatir.

Pasalnya, saat ini saja kondisi angkot di Kota Batu telah lesu dan sepi penumpang.

Sehingga Organda Kota Batu mengkhawatirkan ketika Bus Trans Jatim Malang Raya mulai mengaspal di jalanan Kota Batu, akan semakin membuat nasib sopir angkot terpuruk.

Bahkan Sekjen Organda Kota Batu, Nur Mochammad, telah menyampaikan kekhawatiran bahwa Trans Jatim membuat angkutan umum di Kota Batu seperti disuntik mati.

Menanggapi kekhawatiran Organda Kota Batu, Wali Kota Batu, Nurochman meminta agar para sopir tidak langsung menafsirkan hal demikian.

Pasalnya antara bus Trans Jatim Malang Raya dengan angkot akan memiliki pasar atau peminat yang berbeda.

“Tentu nanti segmennya berbeda dan ada segmentasi pasar tersendiri."

"Untuk Trans Jatim ini tentunya peruntukannya untuk masyarakat luar antar daerah, sedangkan angkot masyarakat lokal yang ada di Kota Batu,” kata Nurochman, Selasa (8/7/2025).

Nurochman justru menilai nantinya saat bus Trans Jatim Malang Raya sudah beroperasi, manfaatnya juga dapat dirasakan oleh para sopir angkot karena di Kota Batu akan ada tiga titik halte, yakni di depan SMPN 3 Kota Batu, depan Jatim Park 3, dan Pendem.

“Di halte-halte itu sopir angkot bisa menjemput dan menurunkan penumpang yang ingin naik atau setelah turun dari bus Trans Jatim Malang Raya."

"Tentu adanya kebijakan bus Trans Jatim Malamg Raya ini tetap akan melindungi para sopir angkot yang ada di daerah masing-masing,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekjen Organda Kota Batu, Nur Mochammad mengkhawatirkan adanya Trans Jatim Malang Raya koridor Terminal Hamid Rusdi-Terminal Landungsari-Terminal Batu itu nantinya dapat berpengaruh terhadap penumpang angkutan umum di Kota Batu.

“Kami berharap pemerintah dalam setiap kebijakan supaya memperhatikan keterlibatan masyarakat."

"Maka harus betul-betul dikaji formulasinya supaya program Trans Jatim tidak merugikan lapisan masyarakat lainnya."

"Seperti kita ketahui moda transportasi angkutan dalam kota saat ini sedang lesu."

"Saya khawatir ketika Trans Jatim koridor Malang Raya ini beroperasi seolah angkutan umum ini seperti disuntik mati,” ujar Nur Mochammad kepada SURYAMALANG.COM, Senin (7/7/2025).

Nur Mochammad menuturkan, baiknya Pemprov Jatim harus turun langsung melihat kondisi di Terminal Kota Batu yang aktivitasnya memprihatinkan, karena banyak angkot yang parkir karena sepi penumpang.

Bahkan untuk memberdayakan para sopir angkot agar dapat menyambung hidup, Pemkot Batu melibatkan para sopir angkot untuk menjalankan program Angkutan Pelajar Gratis (Apel Gratis) setiap harinya.

“Supaya setiap rumusan kebijakan ini bottom up. Ketika program itu terlaksana memang membawa kesejahteraan terhadap masyarakatnya."

"Saya rasa dalam hal penataan ini Pemprov Jatim wajib berkiblat kepada Pemkot Batu bagaimana kepala daerah mengadakan program Angkutan Pelajar Gratis yang manfaatnya dirasakan, baik dari sisi masyarakat sebagai penumpang dan juga dampak ekonomis kepada pengemudi angkutan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Dewi Kartika menambahkan pihaknya menyambut baik adanya program bus Trans Jatim Malang Raya ini, karena dinilai akan dapat mendongkrak angka kunjungan wisata ke Kota Batu.

Selain itu, juga menjadi solusi kemacetan yang terjadi di Kota Batu. Namun Kartika berpesan, untuk menghindari dan mengantisipasi adanya gejolak di masyarakat, khususnya sesama angkutan darat seperti angkot yang sebelumnya sudah beroperasi di Malang Raya, penting adanya komunikasi antar pihak terkait.

“Yang penting ada koordinasi dan sosialisasi antar Penerintah Malang Raya dan provinsi, sehingga adanya bus Trans Jatim Malang Raya ini tidak mematikan angkot atau angkutan lainya yang sebelumnya sudah ada di Malang Raya, sehingga bisa saling bersinergi,” terang Kartika.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved