Harga Beras di Kota Malang Digoyang Isu Beras Oplosan, Harga Beras Premium Bisa Capai Rp 16 Ribu

Penjualan beras di Kota Malang mengalami penurunan tajam akibat beredarnya isu beras oplosan yang sempat viral di media sosial.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BENNI INDO
DAMPAK ISU BERAS OPLOSAN - Pedagang beras, Angga Heraris merapikan stok beras di tokonya, Rabu (16/7/2025). Penjualan beras di Kota Malang mengalami penurunan tajam akibat beredarnya isu beras oplosan yang sempat viral di media sosial. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Penjualan beras di Kota Malang mengalami penurunan tajam akibat beredarnya isu beras oplosan yang sempat viral di media sosial.

Konsumen menjadi waspada dan enggan membeli sejumlah merek tertentu karena dianggap berisiko terhadap kesehatan.

Baca juga: Bulog Malang Siapkan Penyaluran Beras SPHP Hingga 23 Ribu Ton, Kini Validasi Data Penerima Bantuan

“Animo pembeli menurun, terpengaruh beras oplosan setelah viral di medsos. Konsumen ada yang bilang berasnya kok menakutkan," ungkap Supriyono, pedagang beras di Pasar Bunulrejo.

Menurutnya, penjualan beberapa merek langsung terhenti setelah dikaitkan dengan dugaan oplosan.

Konsumen kini beralih ke beras lokal dari Kediri dan Malang yang dianggap lebih aman.

Meski permintaan menurun, pasokan dari distributor tetap lancar.

Namun, pedagang mencatat sebagian pelanggan memilih berhemat karena beban biaya tahun ajaran baru sekolah, dan cenderung membeli beras murah seharga Rp 65.000 per 5 kg.

Pedagang lainnya, Angga Heraris juga mengatakan hal serupa.

Isu beras oplosan telah membuat pembeli berhati-hati.

Ia mengatakan para pembeli yang datang kerap bertanya jenis beras yang aman untuk dikonsumsi.

"Biasanya langsung milih merk, sekarang mereka rajin bertanya mana beras yang aman. Mereka lebih memilih beras lokal," katanya.

Di tengah situasi ini, harga beras premium masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebesar Rp 14.900 per Kg.

Di pasaran, harga beras premium berkisar Rp15.666 hingga Rp 16.000 per Kg, tergantung kemasan.

Beberapa merek seperti Mentari dan Fortune dijual Rp 77.000 per 5 Kg, sedangkan Sania Rp 78.000.

Akibat mahalnya harga, banyak konsumen mencari beras SPHP yang lebih terjangkau, namun saat ini stok di pasaran kosong.

Pedagang berharap pemerintah segera menstabilkan harga beras, idealnya di angka Rp 75.000 per 5 Kg. Menurut mereka, harga tersebut cukup untuk menguntungkan petani dan tetap terjangkau bagi masyarakat. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved