Pesta Literasi Indonesia 2025 Sambangi Kota Malang, Gaet Ratusan Anak Muda, Bahas Kesehatan Mental

SURYAMALANG.COM, MALANG - Setelah digelar di Jakarta, kini Pesta Literasi Indonesia yang digagas Gramedia Pustaka Utama (GPU) menyambangi 12 kota di Indonesia sepanjang September 2025.

Kota Malang terpilih menjadi kota ketiga tuan rumah Pesta Literasi Indonesia. Dengan mengusung tema Cerita Khatulistiwa, kegiatan tersebut juga menggandeng komunitas Dudukbaca dan digelar di Naiki Kafe Kota Malang, Minggu (14/9/2025).

Manajer Editorial Fiksi dan Buku Anak Gramedia Pustaka Utama (GPU), Nina Andiana mengatakan, bahwa tahun 2025 ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan Pesta Literasi Indonesia.

"Awalnya, kegiatan ini bernama Ruang Tengah dan karena saat itu masih pandemi Covid, maka digelarnya secara online."

"Ketika pandemi selesai, berganti nama menjadi Pesta Literasi Indonesia," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.

Baca juga: Angkot Sepi, Halte di UB Malang Beralih Fungsi untuk Singgah Sementara Pengemudi Ojol dan Mahasiswa

Untuk narasumber serta tema diskusi dalam penyelenggaraan Pesta Literasi Indonesia, selalu berbeda dan disesuaikan dengan kota yang disambangi.

"Kami bekerjasama dengan komunitas literasi di tiap kota yang disambangi."

"Dan komunitas tersebut biasanya akan memberikan rekomendasi narasumber lokal," tambahnya.

Selain menghadirkan diskusi panel dan bazar buku, Pesta Literasi Indonesia 2025 juga menyediakan open submission naskah untuk para penulis lokal.

Sehingga, cukup datang ke lokasi dan scan QR Code lalu muncul link untuk mengirim karya naskah.

"Nantinya, karya-karya mereka akan kami seleksi dan kalau bagus, maka bisa kami terbitkan."

"Lewat open submission ini, kami benar-benar ingin mendapatkan insight atau wawasan dari teman-teman penulis di daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Event Dudukbaca di Malang, Indah Ayu Nadanabilah menuturkan, kegiatan Pesta Literasi Indonesia 2025 di Kota Malang dihadiri 200 peserta yang didominasi kalangan mahasiswa. 

"Untuk tema diskusinya, mengusung isu kesehatan mental dengan tajuk 'Tubuh dan Jiwa, Tempat Kita Memilih'."

"Kenapa mengusung isu ini, karena kesehatan mental menjadi masalah kesehatan yang serius dan banyak anak-anak muda yang mengalaminya," terangnya.