Berita Viral

Gus Miftah Turun Tangan Dengar Kabar Guru Madrasah Didenda Rp 25 Juta di Demak, Beri Hadiah Umroh

Gus MIftah turun tangan dengar kabar guru madrasah didenda Rp 25 juta oleh wali murid di Demak yang viral di media sosial. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram @gusmiftah
GURU MADRASAH DI DEMAK - Gus MIftah mendatangi guru madrasah di Demak yang viral dimintai denda Rp 25 juta oleh wali murid. Datang bawa hadiah dan niat berangkatkan umroh. 

SURYAMALANG.COM - Pemuka agama Gus MIftah turun tangan dengar kabar guru madrasah dimintai uang damai Rp 25 juta oleh wali murid di Demak yang viral di media sosial. 

Mendengar kabar itu, Gus Miftah sigap mendatangi kediaman sang guru madrasah di Desa Cangkring, Kecamatan Karanganyar, Demak, Sabtu (19/7/2025).

Gus MIftah juga datang membawa hadiah untuk Ahmad Zuhdi

Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, seorang pendakwah kondang, menunduk dalam-dalam.

Bukan untuk berceramah, melainkan untuk mencium tangan Ahmad Zuhdi, seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) yang wajahnya basah oleh air mata haru.

Momen itu menjadi puncak dari sebuah kisah getir yang berbalik menjadi berkah.

BERI HADIAH - Gus Miftah (kanan) duduk di samping Ahmad Zuhdi, guru Madin yang didenda Rp 25 juta usai tampar murid di Musala Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).
BERI HADIAH - Gus Miftah (kanan) duduk di samping Ahmad Zuhdi, guru Madin yang didenda Rp 25 juta usai tampar murid di Musala Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). ()

Simpati yang Menggerakkan Hati Gus Miftah

Kisah guru tua yang terjerat utang demi mendidik itu menyebar cepat dan menyentuh nurani publik, termasuk Gus Miftah.

Bagi pendakwah asal Yogyakarta ini, guru ngaji adalah profesi mulia, seorang "ulama besar" di tingkat desa yang seringkali hidup dengan upah sekadarnya. Ia merasa terpanggil.

Tanpa banyak bicara, Gus Miftah langsung mendatangi kediaman Zuhdi.

Ia mengaku terenyuh melihat perjuangan sang guru yang setiap hari mengajar dengan sepeda motor tuanya.

"Tadi saya mampir ke dealer, saya belikan motor," kata Gus Miftah di hadapan Zuhdi yang masih tak percaya.

Tak berhenti di situ, Gus Miftah mengeluarkan segepok uang tunai.

"Nanti Pak Kyai Zuhdi, uang yang kemarin dikeluarkan untuk nebus, untuk bayar uang melaporkan, semuanya saya ganti," ujarnya sambil menyerahkan uang Rp 25 juta, dua kali lipat dari denda yang telah dibayarkan Zuhdi.

Puncaknya, sebuah hadiah terindah disiapkan. Sebuah janji yang membuat tangis Zuhdi dan istrinya semakin menjadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved