Kabupaten Malang

Kritisi Pelantikan Nur Rochmach jadi Direktur RSUD Kanjuruhan, Problem Kala di RSUD Lawang Disorot

Gubernur LIRA Jatim Didik menilai, selama jadi Direktur RSUD Lawang, dr Nur Rochmach  pernah digoyang masalah, yang mengemparkan Pemkab Malang.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/LULUUL ISNAINIYAH/IST
DIREKTUR BARU - Bupati Malang, Sanusi melantik Direktur RSUD Kanjuruhan,  Nnur Rochmah di Ruang Anusapati, Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (21/7/2025). Nnur Rochmah sebelumnya menjabat sebagai Direktur RSUD Lawang. dan M Zuhdy Ahmadi atau Didik, Gubernur LIRA Jatim yang mengkritisi penetapan dr Nur Rochmah itu 

SURYAMALANG.COM, MALANG - RSUD Kanjuruhan kini resmi telah memiliki Direktur defenitif yakni dr. Nur Rochmach.

Dr. Nur Rochmach yang sebelumnya merupakan direktur RSUD Lawang dilantik oleh Bupati Malang, Sanusi sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Bupati Sanusi Lantik Nur Rochmah sebagai Direktur RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

Sebelum resmi dilantik kemarin, beberapa pendapat kontra muncul.

Salah satu pendapat kontra itu dilontarkan M Zuhdy Ahmadi atau Didik, Gubernur LIRA Jatim.

Didik menilai, selama jadi Direktur RSUD Lawang, dr Nur Rochmach  pernah digoyang masalah, yang mengemparkan Pemkab Malang. Yakni, ia pernah bersiteru dengan sejumlah anak buahnya

Salah satu permasalahan di internal manajemen kala itu yakni staf yang mempertanyakan uang jasa pelayanan (Japel), yang jomplang.

Nominal yang jomplang yakni, Japel untuk jabatan kabid cuma Rp 4,7 juta per bulan, sedang Japel direktur Rp 52 juta per bulan.

"Saat itu  (Jumat (17/11/2023), dia (Nur Rochmah) sampai dipanggil tim dewan pengawas RS (Nurman Ramdansyah, Pj Sekda, dan Wahyu Kurniati. Asisten III).l," tegas Didik.

Hal lain yang disorot adalah persoalan terkait proyek- proyek yang dikerjakan rekanan itu itu saja.

Bahkan, bukan cuma itu. Ia juga dipanggil ke gedung dewan saat itu oleh Komisi IV. Sebab, ada pengaduan terkait proyek cleanning servis senilai Rp 1,080 miliar setahun atau Rp 90 juta per bulan.

Proyek itu diduga bermasalah karena tanpa ditenderkan namun swakelolakan.

Diduga proyek cleanning service senilai Rp 3 juta per hari itu dikerjakan orangnya bos partai besar.

"Kami sendiri juga heran, dia itu sepertinya sakti, karena digoyang banyak persoalan, namun tetap aman. Bahkan, para kabid, kasi dan kasubag, yang bersiteru dengannya dulu, akhirnya dimutasi semua ke luar RS," pungkas Didik.(fiq)

Kini dr Nur Rochmach sudah resmi jadi Direktur RSUD Kanjuruhan.

Sanusi menyampaikan kepada Nur Rochmah agar mampu untuk terus beradaptasi dengan dinamika layanan kesehatan baik internal maupun eksternal.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved