Pasutri Tewas Malang
15 Menit Maut yang Masih Misterius di Kasus Pasutri di Lawang Tewas di Dalam Rumah
Iin ditemukan sudah dalam kondisi tak berdaya, hanya berselang 15 menit setelah ia berpamitan pada ayahnya.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Malang masih melakukan penyelidikan dan penyidikan secara intensif mengenai pasangan sauami istri (Pasutri) yang meninggal di Dusun Tegalrejo, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Salah satu penyelidikan mengarah untuk membongkar pada 15 menit maut dalam kasus ini.
Seperti diketahui, pasutri Arik Wicaksono (41) dan Iin Handayani (39) ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di rumahnya, kemarin Selasa (2/7/2025).
Iin ditemukan dalam keadaan luka benda tajam di dalam sebuah kamar.
Sementara Arik ditemukan tewas gantung diri di kamar lain.
Kasus ini diketahui pertama kali sesaat setelah Iin berpamitan akan berangkat berjualan.
Iin ditemukan sudah dalam kondisi tak berdaya, hanya berselang 15 menit setelah ia berpamitan pada ayahnya.
Apa yang terjadi dalam kurun waktu 15 menit maut ?
Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Malang serta Polsek Lawang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan untuk mengungkap motif meninggalnya pasangan yang telah dikaruniai dua putri ini.
"Sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Kanit IV Satreskrim Polres Malang, Iptu Transtoto Argo.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kematian pasutri ini diduga adanya permasalahan rumah tangga, Sehingga timbul terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dugaan tersebut didukung dengan pernyataan beberapa saksi yang telah diperiksa.
Sebelum ditemukan meningga, Senin (21/7/2025) malam tedengar kedua pasangan ini cekcok.
Alasannya karena Arik mau meminjam motor milik Iin tertapi tidak diperbolehkan oleh istrinya dikawatirkan tidak pulang.
Entah bagaimana pertengkaran tersebut berlanjut.
Keesokan harinya di waktu kejadian, ayah Iin yaitu Kasum menyampaikan bahwa at berpamitan untuk berjualan di SDN Ketindan 3.
Setelah berpamitan, Iin masuk kembali ke dalam rumah untuk mengambil tas.
Selang 15 menit kemudian, Kasum mendengar suara rintihan dari Iin Handayani seperti kesakitan.
Setelah dicek ternyata Iin ada di kamar anaknya dalam keadaan tertutup selimut.
Iin mengalami luka seperti tusukan di bagian kaki dan perut,
Menurut Toto, luka tersebut berasal dari benda tajam.
Namun untuk memastikan luka dari mana, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum.
Di sisi lain, Arik ditemukan dalam keadaan tergantung di kamar belakang dengan seutas tali tampar putih melilit di lehernya.
Atas kejadian ini, polisi telah mengamankan beberap barang bukti untuk membantu proses penyelidikan.
Barang bukti yang diamankan antara lain, sprei bercak darah korban, sebilah belati dalam keadaan patah, tas milik Arik, sebilah belati milik Arik, sebuah ponsel milik Arik, sebuah ponsel milik Iin, satu buah tali tampar warna putih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.