Strategi Kampus Cari Mahasiswa Baru

Kondisi Kampus yang Sepi, Berkolerasi Lurus pada Rejeki Pelaku Usaha di Sekitarnya

Usaha di lingkungan kampus swasta kecil yang tak banyak memiliki mahasiswa tentunya perputaran ekonomi juga minimalis

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
SEPI - Kampus STAINU Malang yang berada di Jalan Raya Kepuharjo Nomot 18, Kepuharjo Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang. Jumlah mahasiswa yang sedikit, membuat perputaran ekonomi di sekitar Kampus ini tak besar 

SURYAMALANG.COM, BATU - Keberadaan kampus dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

Hal itu terbukti dari lingkungan disekitar kampus banyak para penjual makanan, pemilik kos hingga toko Madura atau sebutan untuk toko kelontong yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari.

Membuka usaha di sekitar kampus dinilai menjadi peluang besar bagi pelaku usaha hingga UMKM karena menyasar para mahasiswa.

Apalagi semakin tinggi aktivitas kampus, perputaran ekonomi di kawasan sekelilingnya juga dipastikan tinggi.

Kondisi berbeda terjadi lingkungan kampus swasta kecil yang tak banyak memiliki mahasiswa.

Seperti halnya di sekitar kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Malang (STAINU) Malang yang berada di Jalan Raya Kepuharjo Nomot 18, Kepuharjo Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang

Diakui Yuniati pemilik warung makan sekitar kampus STAINU Malang, pemilik kos ataupun warung makan di sekitar kampus tak sebanyak kampus-kampus negeri dan swasta ternama di Malang

Apalagi diketahui jumlah mahasiswa di STAINU Malang tak lebih dari 200 orang dari tahun 2024-2025.

"Kalau yang makan di sini ya kebanyakan pekerja dan masyarakat sekitar. Kalau mahasiswa yang makan tidak banyak, kan mahasiswanya kebanyakan asli Malang sini. Jadi ya mungkin beres kuliah langsung pulang, tidak kos. Sehingga jarang yang beli makan di sini,” kata Yuniati.

Hal senada juga disampaikan Andono pemilik warung Madura yang ada di sekitar kampus.

Ia mengaku kebanyakan pembelinya merupakan warga sekitar dan pengguna jalan raya.

“Kebanyakan ya warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas beli minum atau rokok. Kalau mahasiswa atau siswa jarang,” jelas Andono.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved