Strategi Kampus Cari Mahasiswa Baru
Kisah STIBA Malang Berjuang untuk Tetap Eksis, Sudah Rasakan Tak Mendapat Mahasiswa Baru Sama Sekali
Tahun 2023 menjadi puncak keterpurukan. STIBA Malang tak mendapat satu pun mahasiswa baru.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Namun, semangat untuk bangkit tak pernah padam.
STIBA akhirnya diambil alih oleh Yayasan Pendidikan Soepraoen, menggantikan pengelola lama yang berbentuk perkumpulan.
“Ada napas baru. Orang-orangnya baru. Yayasannya juga baru. Kami sedang berproses untuk membangkitkan kembali STIBA,” terang Arie.
Sebagai langkah awal, STIBA menggandeng ITSK Soepraoen, baik untuk operasional, promosi, hingga pendaftaran mahasiswa baru secara daring. Proses yang dulu serba manual kini perlahan terdigitalisasi.
Namun tantangannya tidak kecil.
Secara operasional, STIBA hanya memiliki empat dosen tetap dan dua dosen luar.
Mahasiswanya kurang dari 30 orang. Aktivitas perkuliahan dilakukan secara hybrid, menyesuaikan dengan kondisi mahasiswa.
“Kondisi ini berat, tapi yayasan baru menyatakan siap menanggung dana operasional,” katanya.
Program studi yang tersisa hanya S1 Sastra Inggris, setelah D3 Bahasa Jepang dan D3 Bahasa Inggris ditutup akibat rendahnya minat.
Meski begitu, STIBA tidak pasrah. Mereka tengah merancang penambahan program studi yang lebih “marketable”, seperti jurusan di bidang ekonomi dan bisnis.
Jumlah Mahasiswa Stagnan, UNIRA Malang Buka Konsentrasi Pendidikan Perdamaian |
![]() |
---|
STIBA Malang Meredup, Usaha Warga Ikut Surut |
![]() |
---|
Berjaya Tahun 1990-an, Kini STIBA Malang Hanya Terima 2 Mahasiswa Baru |
![]() |
---|
Optimisme STIBA Malang di Antara Sepinya Mahasiswa, Perjuangan Menghapus Label ‘Mati’ |
![]() |
---|
Ketimpangan Antara PTN dan PTS di Malang, LLDIKTI Tekankan Kemandirian dan Inovasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.