PMI Kota Batu Berhenti

Wawali Kota Batu Beberkan Konflik Internal di PMI, Akui Anggaran Hibah Ditangguhkan

Lantaran ada laporan dari pengurus PMI Batu ke PMI Provinsi dan ke Pemkot Batu terkait kepengurusan, akhirnya dana untuk PMI belum dicairkan.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/DYA AYU
ILUSTRASI - DANA PMI - Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto angkat bicara soal berhentinya operasional PMI Kota Batu 

SURYAMALANG.COM, BATU - Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto angkat suara terkait kondisi Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batu yang berhenti beroperasi.

Heli membenarkan adanya faktor konflik internal yang akhirnya mempengaruhi dana operasional yang sebenarnya telah dianggarkan Pemkot Batu berupa dana hibah.

Baca juga: BREAKING NEWS : PMI Kota Batu Gulung Tikar, Tak Ada Anggaran Diduga Dampak Konflik Internal

Menurut Heli secara teknis berkas pengajuan telah selesai di Dinas Kesehatan dan Pemkot telah menyiapkan dana hibah untuk disalurkan ke PMI Kota Batu.

Namun lantaran ada laporan dari pengurus PMI Batu ke PMI Provinsi dan ke Pemkot terkait kepengurusan, akhirnya dana itu belum dicairkan.

“Jadi ada pengurus yang lapor ke PMI Provinsi dan ke Pemkot bahwa pengurus PMI Kota Batu ini belum pasti. Sehingga dana hibah belum bisa dicairkan karena kami juga harus menunggu pengesahan dari provinsi,” kata Heli Suyanto, Senin (4/8/2025).

Lebih lanjut Heli menjelaskan dari laporan pengurus, konflik internal yang terjadi ditubuh PMI Kota Batu adanya beberapa pengurus kecamatan yang menolak hasil Musyawarah Kota (Muskot) beberapa waktu lalu, sehingga pengurus yang sekarang belum sah. 

“Jadi mereka ini meminta agar dilakukan Muskot ulang. Kami berpesan pada para pengurus agar jangan sampai organisasi kemanusiaan ini terganggu karena ego sektoral,” tegasnya.

PMI Kota Batu kini tengah diterpa badai tak punya anggaran untuk menjalankan kegiatan dan fungsinya sebagai organisasi kemanusiaan.

Akibatnya ‘gulung tikar’ dinilai menjadi pilihan yang paling tepat saat ini oleh pengurus PMI Kota Batu karena sehak bulan Januari hingga Juli bertahan dengan menggunakan dana talangan pribadi untuk operasional.

Sementara setiap bulannya untuk operasional memerlukan biaya rata-rata Rp 9 juta per bulan.(myu)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved