Cerita Mulyono Teman Alumni UGM Jokowi Soal Tak Lulus Kuliah Bareng, Ada Alasan Pribadi

Ada cerita Mulyono teman alumni UGM Jokowi soal mengapa dirinya tak lulus kuliah bareng. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOLASE TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO dan Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma
MULYONO BERCERITA JOKOWI - Mulyono menceritakan hubungannya dengan Jokowi. Ceritakan tidak lulus bareng Jokowi. 

SURYAMALANG.COM - Ada cerita Mulyono teman alumni UGM Jokowi soal mengapa dirinya tak lulus kuliah bareng. 

Mulyono mengungkapkan alasan dirinya tidak lulus bare Jokowi dari Universitas Gadjah Mada atau UGM. 

Sosok Mulyono diketahui sebagai teman satu angkatan Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selain itu Mulyono diketahui merupakan alumnus SMA Negeri Sukoharjo, Jawa Tengah.

Informasi mengenai latar belakang pendidikan Mulyono ini terungkap dari unggahan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, di media sosial.

Dalam unggahannya, Dian mempublikasikan biodata Mulyono yang menunjukkan bahwa ia memang pernah menempuh pendidikan di UGM.

Nama Mulyono mendadak menjadi bahan perbincangan publik usai kehadirannya dalam acara reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980 yang digelar di Yogyakarta pada Sabtu, 26 Juli 2025. 

Kebetulan, nama Mulyono juga merupakan nama kecil Jokowi sebelum ia dikenal luas oleh publik.

Kemunculan Mulyono dalam momen tersebut lantas memicu berbagai spekulasi. Salah satu yang paling kontroversial datang dari pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa.

Ia menyebut bahwa Mulyono sebenarnya bukanlah alumni UGM, melainkan seorang calo tiket di Terminal Tirtonadi, Solo.

Tuduhan tersebut dilontarkan sebagai bagian dari narasi mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.

Menanggapi hal itu, Dian Sandi kemudian membagikan biodata lengkap Mulyono ketika berkuliah di UGM melalui akun X miliknya pada Rabu, 30 Juli 2025.

Dalam unggahan tersebut, ia menyertakan keterangan langsung dari Mulyono.

"Untuk Pak Mulyono sendiri secara sukarela mengajukan diri sebagai saksi walaupun tidak lulus berbarengan.

Sambil senyum mengenang masa lalu beliau sampaikan, 'dulu saya agak malas-malasan Mas, makanya lulusnya belakangan,'" cuit Dian Sandi, dikutip dari  Tribunnews, Jumat (1/8/2025).

Dari data yang dibagikan, Mulyono tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dengan nomor induk 80/34419/KT/1684 dan mulai kuliah pada tahun akademik 1980/1981.

Ia lahir di Sukoharjo pada 19 Juni 1961 dan merupakan anak dari Suwarno. Mulyono menamatkan SMA di Sukoharjo pada tahun 1980, dan menyelesaikan studi sarjananya di UGM pada tahun 1987, dua tahun setelah Jokowi lulus pada 1985.

Dalam foto biodata yang diunggah Dian, tampak Mulyono mengenakan jas, kemeja putih, dan dasi.

Meski judul skripsinya tidak terbaca sepenuhnya karena sudut pengambilan gambar, keberadaan dokumen tersebut menguatkan bukti bahwa Mulyono memang pernah menjadi mahasiswa UGM.

Dian juga menjelaskan bahwa hampir seluruh alumni Fakultas Kehutanan angkatan 1980 turut hadir dalam reuni tersebut bersama Jokowi.

Mereka bahkan siap memberikan kesaksian untuk membantah tudingan pemalsuan ijazah yang sempat dilayangkan oleh sejumlah pihak, termasuk dari kalangan yang mendukung Roy Suryo.

"Saya kemarin ngobrol dengan Ketua Panitia Reuni Spirit’ 80 Kehutanan UGM. Beliau sampaikan; yang hadir kemarin dipastikan 99 persen kecuali yang sudah meninggal dunia, satu absen lagi di RS. Mereka siap jadi saksi Pak Jokowi," tulis Dian.

Kehadiran Mulyono dan para alumni lainnya dalam reuni ini bukan hanya ajang nostalgia, tetapi juga menjadi bukti kuat yang membantah keraguan publik terkait riwayat pendidikan Jokowi.\

JEJAK Wakidi Calo Bus di Terminal Tirtonadi Solo

Mencari jejak Wakidi calo bus di Terminal Tirtonadi Solo yang mendadak disorot lantaran kini disebut menjadi Mulyono teman Jokowi alumni UGM.

Isu soal Mulyono, teman kuliah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang disebut-sebut pernah menjadi calo tiket bus di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, ramai diperbincangkan.

Namun, hasil penelusuran TribunSolo.com menunjukkan tidak ada bukti yang menguatkan tudingan tersebut.

Pernyataan soal keterlibatan Mulyono sebagai calo pertama kali diungkapkan pengacara asal Solo, M. Taufiq, melalui kanal YouTube Muhammad Taufiq & Partners Law Firm, Minggu (27/7/2025).

Dalam video tersebut, ia menyebut ada sosok bernama Wakidi yang diduga sebagai calo di Terminal Tirtonadi.

"Saya sudah investigasi, menghubungi pentolan Terminal Tirtonadi. Singkat kata, yang bersangkutan namanya Wakidi, bukan Mulyono. Dia itu calo tiket," ujar Taufiq didampingi rekannya, Andhika mengutip Tribun Solo.

Namun, saat TribunSolo.com mencoba menelusuri langsung ke lapangan, hasilnya nihil.

Sejumlah pekerja di Terminal Tirtonadi, mulai dari agen bus, porter, tukang ojek, hingga pedagang, tak mengenali sosok bernama Wakidi ataupun Mulyono, termasuk saat diperlihatkan foto yang dimaksud.

Umar Sahid (70), salah satu agen bus senior di Terminal Tirtonadi, mengaku tidak pernah melihat sosok Mulyono ataupun Wakidi di lingkungan terminal.

"Dereng nate (belum pernah melihat), nggak kenal i," ucapnya saat ditemui TribunSolo.com di area agen PO Bus Gunung Mulia.

Baca juga: Reuni UGM Jokowi di Yogyakarta Menurut Pengamat Jadi Upaya Hilangkan Tuduhan Ijazah Palsu

"Kalau (pekerja) agen-agen itu terdaftar, nama-namanya kenal semua. Tapi kalau Wakidi itu saya belum tahu," tambahnya.

Sahid menegaskan bahwa praktik calo tiket di terminal sudah lama diberantas oleh pengelola terminal.

"Dulu ada memang yang nggak pakai seragam tapi ya nggak tahu nama-namanya. Ya sekitar tahun 1983–1984-an," ungkap Sahid.

"Kalau sekarang sudah nggak ada, udah lama disingkirin semua," tambahnya.

Hal serupa disampaikan Sambungan Tampubolon (65), agen bus lainnya di Terminal Tirtonadi.

Ia juga tidak pernah mengenal Mulyono atau Wakidi.

"Tidak pernah, tidak pernah itu. Cuma ngakunya dia kerja di Terminal," katanya.

"Pak Taufiq juga sempat ke sini. Cuma memang tidak ada (orang yang dimaksud)," sambungnya.

DICURIGAI- Mulyono, orang yang mengaku sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM dicurigai sebagai Wakidi calo bus terminal Surakarta.
DICURIGAI- Mulyono, orang yang mengaku sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM dicurigai sebagai Wakidi calo bus terminal Surakarta. (Dokumen Kompas.com via Youtube Tribun Medan TV)

Baca juga: SOSOK Wakidi Calo Bus Terminal yang Viral Dicurigai Jadi Mulyono Teman Jokowi Saat Reuni UGM

Sambungan menekankan bahwa pengelola Terminal Tirtonadi sudah lama menertibkan calo.

"Di sini sudah tidak ada calo, positif. Sudah lama, di sini kan juga ada organisasinya, komunitasnya kan ada," jelasnya.

Sebagai informasi, penertiban calo tiket bus ilegal di Terminal Tipe A Tirtonadi sudah dilakukan sejak 2018.

Saat ini, seluruh pekerja terminal tergabung dalam berbagai paguyuban, seperti paguyuban agen bus, porter, pedagang, ojek, hingga taksi.

Mereka semua dibekali kartu identitas resmi yang diperbarui setiap tahun, sebagai bagian dari sistem pengawasan dan profesionalisme.

Dengan sistem yang tertib ini, keberadaan calo ilegal di Terminal Tirtonadi bisa dipastikan sudah tidak ditemukan lagi.

Sosok Mulyono

Nama Mulyono mencuri perhatian dalam acara peringatan 45 tahun angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

Presiden ketujuh RI, Jokowi, bertemu dengan salah satu peserta reuni bernama Mulyono

Nama itu sontak mengundang tawa dari para peserta karena merupakan nama kecil Jokowi semasa kanak-kanak.

Menanggapi celetukan soal “Mulyono”, Jokowi yang merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM itu hanya tersenyum dan melontarkan gurauan.

Mulyono sendiri mengaku asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ia mengaku satu kampus dengan Jokowi.

Baca juga: BIODATA Sah Rama Pembunuh Sevi Ayu Claudia Driver Ojol Viral Jasad Dalam Kardus di Gresik

"Yang jelas nama saya Mulyono, kalau Pak Jokowi kan saya tahunya Pak Joko Widodo. Pernah sama-sama kuliah, satu kampus, ngobrol gitu," kata Mulyono ditemui wartawan di sela-sela acara itu.

Ia menyebut masuk UGM tahun 1980, lulus 1987.

Ia mengatakan Jokowi lulus lebih cepat, lantaran nilai-nilai mata kuliah Jokowi lebih bagus daripada miliknya.

Sehingga, Jokowi bisa lulus dua tahun lebih cepat darinya.

Wawancara Mulyono bersama wartawan viral, setelah ia mengatakan di eranya kuliah, tidak ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM.

"Waktu itu tidak ada jurusan. Kalau saya skripsi ambil manajemen ekonomi," kata Mulyono.

(SURYAMALANG.COM/TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNSOLO.COM)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved