Kota Malang

Kota Malang Tingkatkan Perbaikan Layanan Persampahan, Upaya Persiapan Raih Piala Adipura

Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang leading sectore telah mempersiapkan sejumlah hal untuk memenuhi kebutuhan meraih Piala Adipura.

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
PENANGANAN SAMPAH - Kondisi TPS di Jalan Sulfat, Kota Malang pada 13 Mei 2025. Pemkot Malang melaporkan kinerja pengelolaan persampahan di Kota Malang sudah membaik. Sampah terkelola mencapai 98,97 persen atau 723,74 ton per hari, sedangkan pengurangan sampah 28,34 persen atau 207,23 ton per hari. 

SURYAMALANG.CON, MALANG - Kota Malang sedang mempersiapkan diri untuk layak mendapatkan Piala Adipura kategori kota besar.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang yang menjadi leading sectore telah mempersiapkan sejumlah hal untuk memenuhi kebutuhan meraih Piala Adipura.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, Selasa (12/8/2025).

Dalam pertemuan di Balai Kota Malang, Raymond mengatakan bahwa ia menargetkan bisa membawa pulang Adipura Kencana.

Meski begitu, ia tak ingin meremehkan proses seleksi pemilihan kota yang layak mendapatkan Adipura saja. Menurutnya, penilaian yang dilakukan oleh kementerian sangat ketat dan objektif.

Baca juga: Menteri Wihaji Tinjau Keluarga Berisiko Stunting di Kota Malang, Program MBG Harus Menyasar Ibu-ibu

"Penilaian anugerah adipura pun lebih detail dari sebelumnya saya kiranya. Ya kalau bisa memang mendapatkan Adipura Kencana," tegasnya.

Raymond menjelaskan Pemkot Malang telah menjalani proses penilaian tahap pertama di Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH).

Ia mengklaim, kinerja pengelolaan persampahan di Kota Malang sudah membaik. Sampah terkelola mencapai 98,97 persen atau 723,74 ton per hari, sedangkan pengurangan sampah 28,34 persen atau 207,23 ton per hari.

"Penilaian Piala Adipura sudah dilakukan sampai akhir pekan ini. Panitia melihat seperti apa program-program yang mendukung. Poinnya memang pengelolaan sampah," papar Raymond.

Adapun timbulan sampah di Kota Malang sebanyak 731,29 ton per hari, dengan timbulan sampah per kapita 0,6 kg per hari. Pengelolaan persampahan menerapkan strategi keterpaduan dari hulu sampai hilir dengan ditunjang inovasi.

Baca juga: Ibu Hamil di Kota Malang Curhat ke Menteri Wihaji, Ngaku Punya Utang untuk Memenuhi Kebutuhan

Raymond menegaskan Pemkot Malang menerapkan sistem pengolahan sampah di hulu dengan cara memilah sampah di rumah tangga hingga melibatkan komunitas atau paguyuban penggerobak dan sektor informal. Di hilir, sampah diproses tersistem di TPA Supiturang.

Di tempat terpisah, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan keterpaduan pengelolaan sampah berdampak pada kondisi lingkungan. Saat ini, Kota Malang memiliki 72 TPS, 23 rumah pilah kompos dan daur ulang.

Wahyu mengatakan, kondisi Kotaalang semakin baik dengan munculnya  capaian indeks lingkungan hidup yang terus membaik. Pada 2024 angkanya sebesar 61,78. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yakni 59,92 dan 2022 yakni 56,31.

"Persyaratan Adipura. Pengelolaan sampah sudah di angka 98 persen. Kami cukup optimis," ujarnya.

Dalam paparan Kota Sehat di Ngalam Command Center, Wahyu menjelaskan bahwa Indeks Kualitas Udara (IKU) Kota Malang mencapai 88,36 selama empat tahun terakhir. Potensi penurunan emisi mencapai 485.960,15 Ton CO2 eq. Semua itu ditambah lingkungan yang berkualitas dengan 693 ruang terbuka hijau yang terdiri atas taman, hutan kota dan jalur hijau.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved