Lumajang

Tosan, Sahabat Salim Kancil, Bosan Dikawal Polisi

Penulis: Adrianus Adhi
Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tosan (48), aktivis tambang pasir illegal yang jadi korban pengeroyokan saat keluar dari ICU menuju HCU RSSA, Senin (12/10/2015).

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tosan, aktivis penolak tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang pulang ke rumah pada hari ini, Selasa (13/10/2015) siang.

Informasi ini diketahui lewat juru bicara keluarga, Abdul Rosyid, yang juga rekan Tosan dalam menolak tambang pasir.

"Sudah ada dua mobil yang berangkat dari Lumajang. Satu diantaranya mobil Patwal," kata Rosyid saat berbincang dengan Surya, Selasa siang.

Rosyid memaparkan Tosan sudah rindu dengan kampung halaman sejak dinyatakan pulih oleh dokter.

"Kondisi dia saat ini sudah sehat. Sudah jalan ke kamar mandi sendiri, dan tak pakai selang infus lagi," tambahnya.

Meski demikian, aktivitas Tosan tetap diawasi polisi dan tim medis. Tosan tak diperkenankan keluar kamar oleh dokter ataupun perawat selama menginap di ruang 12 Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar, Malang.

Saat di kamar pun, aktivitas Tosan tetap diawasi oleh seorang polisi yang berjaga 24 jam di sampingnya. Menurut sumber Surya, Tosan menjadi jenuh karena pengawalan ketat itu. (*)

Berita Terkini