Laporan : Ali Hafidz Syahbana
SURYAMALANG.COM, SUMENEP - Menularnya kasus campak di Kabupaten Sumenep, Madura berkembang pesat.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan P2KB Sumenep tercatat sampai Selasa (26/8/2025) pukul 16.00 WIB sebanyak 2.268 kasus.
Baca juga: Imunisasi Massal Campak Hari Pertama Capai 6.336 Anak, Upaya Atasi KLB Campak di Sumenep
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dua hari sebelumnya, yakni pada Minggu (24/8/2025) tercatat 2.105 kasus.
Artinya, dalam waktu singkat bertambah 163 anak terpapar campak di wilayah Sumenep.
Rinciannya, dari jumlah tersebut 61 pasien campak masih dirawat secara intensif di sejumlah fasilitas kesehatan diantaranya : 12 pasien dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Selain itu, ada 5 pasien di rawat di RSUD Sumekar, 20 pasien di RSI Garam Kalianget dan 24 pasien juga dirawat di sejumlah Puskesmas.
Sementara pasien lainnya, masih menjalani perawatan jalan maupun isolasi di rumahnya masing-masing.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri menyampaikan bahwa di tengah lonjakan kasus campak ini pihaknya terus menggencarkan program Outbreak Response Immunization (ORI) sejak Senin (25/8/2025).
Dalam dua hari pelaksanaan, capaian vaksinasi campak tercatat 4.850 anak pada Minggu (24/08/2025) dan 6.336 anak pada Senin (25/082025).
Sehingga lanjutnya, jumlah total anak yang sudah menerima imunisasi sebanyak 11.186 anak.
Jumlah tersebut kata Achmad Syamsuri, melampaui dari target harian yang ditetapkan, sebanyak 3.346 anak per hari atau 4,8 persen dari total sasaran.
Instansinya menegaskan, target yang harus dicapai vaksinasi ORI itu 95 persen dari 73.969 anak atau sekitar 70.271 anak.
"Imunisasi massal ini cara terbaik agar anak bisa dicegah dari campak, dan Alhamdulillah dalam waktu dua hari capaian cukup baik," tutur Achmad Syamsuri, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Sebabkan Kematian 17 Anak, Gubernur Jatim Gerak Cepat Tangani KLB Campak Sumenep, Libatkan Surabaya
Meski demikian, pihaknya tetap mendorong agar target 95 persen segera tercapai demi memutus rantai penyebaran campak yang masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pihaknya juga mengimbau masyarakat, khususnya orang tua agar tidak menunda membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan.
Vaksinasi campak dipastikan aman dan menjadi langkah paling efektif mencegah penularan lebih luas.
"Partisipasi masyarakat sangat penting, hal ini untuk menjaga kesehatan anak-anak kita dengan mengikuti imunisasi campak," terangnya.