SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pernah mengundang grup angklung ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Diundangnya grup ini lantaran tahun 2015 PENS pernah mengadakan festival kesenian.
Diduga, kehadiran grup angklung Gafatar membuat Erri semakin intens berhubungan dengan ormas ini.
"Kami tidak mencurigai ada unsur keagamaan di dalamnya, karena kami mengadakan festival seni. Kami juga tidak dapat berkomentar tentang hilangnya Erri," jelas Wakil Direktur 3 PENS, Indra Adji Sulistyo, Selasa (12/1/2016).
Pihak kampus juga mengetahui berita hilangnya Erri dari keluarga yang mengkonfirmasi ketidakhadiran kuliah Erri.
Karena sistem PENS yang ketat, maka pihak keluarga memutuskan untuk pengurusan ijin cuti selama setahun. "Keluarga yang memutuskan pengambilan cuti agar saat anaknya kembali bisa melanjutkan kuliah," tegasnya.
Erri selama ini dikenal tidak menoniol di bidang akademik, masih sebatas mahasiswa pada umumnya.
Saat ini pihak kampus juga berupaya memperketat acara yang menghadirkan nara sumber dan pembicara dari luar kampus.